Mengawali perdagangan saham di bursa Tiongkok Rabu (17/02), Indeks Shanghai bergerak negatif, terpantau turun -6,89 poin atau -0,24 persen pada 2829.68. Pelemahan indeks Shanghai terpicu tekanan jual setelah indeks Shanghai menguat kemarin.
Lihat : Akhir Indeks Shanghai Terangkat Penguatan Data Perbankan Tiongkok
Pada penutupan perdagangan bursa saham Tiongkok Selasa (16/02), indeks Shanghai melanjutkan penguatan dan ditutup naik 91,21 poin, atau 3,32 persen, pada 2837.41. Penguatan indeks Shanghai didorong positifnya data perbankan nasional dengan melonjaknya pinjaman baru Yuan dan persediaan uang yang beredar.
Pada hari Selasa, pasar Tiongkok melonjak ke tiga pekan setelah Perdana Menteri Li Keqiang berjanji untuk mengambil tindakan untuk menopang perekonomian jika momentum melambat untuk kecepatan yang tidak masuk akal.
Pemerintah Tiongkok juga akan meningkatkan dukungan keuangan untuk industri sebagai langkah perbaikan di tengah pengembangan industri di negara itu, demikian menurut pedoman bersama-sama yang dirilis oleh delapan regulator ekonomi termasuk Bank Rakyat China, Selasa (16/02).
Tiongkok akan memperluas kredit untuk perusahaan industri, membuat pasar modal dan pasar asuransi lebih bermanfaat dan berinovasi dalam sistem pembiayaan korporasi.
Pemerintah Tiongkok menargetkan pertumbuhan ekonomi 6,5 persen hingga 7 persen pada tahun 2016, setelah mencatat pertumbuhan 6,9 persen pada tahun 2015 yang paling lambat dalam 25 tahun. Ekspor Tiongkok turun untuk bulan ke tujuh pada bulan Januari dan impor jatuh 19 persen, data resmi menunjukkan Senin kemarin.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya indeks Shanghai berpotensi melemah terbatas jika aksi jual terus berlanjut. Indeks akan bergerak pada kisaran Support menembus level 2734-2641 dan jika harga menguat akan mencoba menembus level Resistance pada 2920-3050.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
