BI Rate Kembali Dipangkas 25 BP, Turun Jadi 7 Persen

725

Seperti yang diperkirakan banyak pihak baik bankir, ekonom dan para pelaku pasar keuangan pekan ini, Bank Indonesia kembali memangkas suku bunga utama atau BI rate kedua kalinya dalam tahun ini  pada hari Kamis (18/02) mengakhiri 2 hari pertemuan bulanan Dewan Gubernur BI.

BI beralasan penurunan BI rate dilakukan sebagai  ruang pelonggaran kebijakan moneter yang semakin terbuka dengan semakin terjaganya stabilitas makroekonomi, khususnya penurunan tekanan inflasi di 2016, serta meredanya ketidakpastian di pasar keuangan global.

Dewan Gubernur Bank Indonesia, dipimpin oleh Gubernur Agus Martowardojo memotong suku bunga acuannya sebanyak seperempat poin atau 25 basis poin menjadi 7 persen.  Selain itu bank sentral tanah air juga  menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) Primer dalam Rupiah sebesar 1%, dari 7,50% ke level 6,5%, berlaku efektif sejak 16 Maret 2016.

Indonesia Interest Rate

Perubahan BI rate sebelumnya terjadi pada bulan lalu  dengan jumlah pemangkasan yang sama yaitu  sebesar 25 basis poin. Usaha BI lanjut melonggarkan kebijakan moneternya ini diharapkan dapat memperkuat upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang sedang berlangsung.

BI juga melihat sekalipun  pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal keempat 2015   menunjukkan peningkatan yang signifikan, secara sektoral pertumbuhan ekonomi juga belum merata dan lebih ditopang oleh sektor konstruksi terkait infrastruktur serta sektor jasa.

Pertumbuhan ekonomi 2016 diperkirakan  tumbuh pada kisaran 5,2-5,6% secara tahunan (yoy) karenanya menurut BI perlu  ditopang oleh stimulus fiskal, khususnya realisasi pembangunan proyek infrastruktur yang semakin cepat. Sementara itu, investasi swasta diharapkan akan meningkat, seiring dengan dampak paket kebijakan pemerintah yang terus digulirkan dan pemanfaatan ruang pelonggaraan moneter secara terukur dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi.

Terhadap pasar keuangan tanah air, keputusan BI rate ini menambah tenaga IHSG dan juga rupiah untuk menunjukkan performancenya.

 

 

H Bara/VMN/VBN/Analyst at Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here