Mengakhiri perdagangan valas Singapura hari Selasa (23/02), dollar SGD anjlok parah terhadap dollar AS setelah perdagangan sebelumnya berhasil menekan mata uang utama global tersebut. Demikian juga terhadap rupiah, kurs SGD ini masih belum bisa keluar dari tekanan rupiah sejak akhir pekan lalu. Ambruknya nilai mata uang Singapura ini dipicu oleh rilis data inflasi negeri tersebut yang mengecewakan.
Kantor Statistik Singapura umumkan inflasi negeri tersebut ambruk atau alami deflasi selama 15 bulan berturuthingga periode bulan Januari lalu. Secara tahunan inflasi Singapura kontraksi ke 0,6 persen yang sama dengan periode sebelumnya.
Memantau kurs dolar Singapura pada pair USDSGD saat ini (09:45:11 GMT) bergerak positif di kisaran 1.4067 setelah diawal perdagangan dibuka pada level 1.3985. Pada perdagangan sebelumnya pair USDSGD menutup harian dengan bearish yang berakhir di 1.3987.
Mengukur kekuatan dolar Singapura terhadap Rupiah pada pair SGDIDR di pasar spot saat ini bergulir lemah di kisaran 9556,26 setelah perdagangan sebelumnya ditutup lemah 9585,39. Dan untuk transaksi antar bank ditanah air hari ini berdasarkan kurs BI harga jual dollar Singapura lebih rendah menjadi 9,611.65 dibandingkan dengan harga jual sebelumnya di harga 9,632.56 .
Secara teknikal, Analyst Vibiz Research Center melihat pergerakan pair USDSGD keesokan harinya diperkirakan bullish kembali, dan berdasarkan harga tinggi perdagangan hari ini di 1.4067 dan posisi rendah di 1.3979 pair ini berpotensi berada di kisaran 1.4090.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang