Indeks Shanghai Anjlok 6% Tergerus Kekuatiran Ekonomi Tiongkok

946
bursa shanghai

Pada penutupan perdagangan bursa saham Tiongkok Kamis (25/02), indeks Shanghai tergelincir di akhir perdagangan, anjlok -187,48 poin, atau -6,40 persen, pada 2741.42. Anjloknya indeks Shanghai tertekan kekuatiran kesehatan ekonomi dan likuiditas ketat sistem keuangan Tiongkok, membuat investor melakukan aksi profit taking.

Lihat :Indeks Shanghai Melemah Menantikan Stimulus Ekonomi Jelang Pertemuan G-20

Ekonomi China tumbuh 6,9 persen pada tahun 2015, kecepatan yang paling lambat dalam 25 tahun, dan pembuat kebijakan telah menggunakan langkah-langkah baik moneter dan fiskal untuk mendukung pertumbuhan.

“Ekonomi belum menunjukkan tanda-tanda stabilisasi dan kebijakan masih keluar satu demi satu,” kata analis Central China Securities Zhang Gang.

Dealer memperingatkan ketatnya likuiditas juga menekan perdagangan, dengan bank sentral menyuntikkan 340 miliar yuan ($ 52 milyar) ke pasar uang pada hari Kamis untuk membantu masuknya arus dana.

“Sentimen sedang terpengaruh kondisi likuiditas tampaknya ketat baru-baru ini,” analis Northeast Securities Shen Zhengyang kepada Bloomberg News.

Menambah sentimen negatif, bank sentral pada hari Kamis berhenti menawarkan beberapa bank persyaratan cadangan yang lebih rendah dalam apa yang tampaknya menjadi pengetatan kebijakan moneter, namun bank sentral membantah hal tersebut.

Penurunan tajam di bursa Shanghai terjadi setelah sebelumnya melonjak di akhir sesi Rabu. Investor telah mengamati langkah pemerintah Beijing untuk mengungkap program percontohan yang bertujuan untuk meningkatkan perusahaan milik negara.

Menjelang pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara kelompok G-20 akhir pekan ini, Tiongkok mempersiapkan paparan untuk rencana lima tahun ke depan ekonominya. Pemerintah melakukan langkah dukungan kebijakan menjelang Kongres Rakyat Nasional tahunan, di mana delegasi akan menandatangani rencana ekonomi lima tahun baru.

Salah satu poin yang pemerintah Tiongkok lakukan adalah Tiongkok mengumumkan 60 miliar dolar AS untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur awal bulan ini ketika bergerak untuk menahan tekanan transisi ekonomi.

Sebanyak 960 miliar yuan dari reverse repurchase agreements, yang merupakan jenis pinjaman jangka pendek kepada bank komersial, akan jatuh tempo minggu ini, menekan likuiditas dari pasar. Bank Sentral Tiongkok menarik 455,5 miliar yuan pinjaman jangka pendek dari sistem keuangan minggu lalu, tingkat penarikan bersih mingguan tertinggi dalam tiga tahun.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya indeks Shanghai berpotensi melemah terbatas dengan belum terlihatnya stimulus lanjutan memasuki pertemuan negara G-20 di Shanghai. Namun bisa kembali menguat rencana lima tahun ekonomi mereka memberikan keyakinan bagi investor. Indeks akan bergerak pada kisaran Support menembus level 2648-2490 dan jika harga menguat akan mencoba menembus level Resistance pada 2871-2945.

 

Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here