Pergerakan dollar AS pada perdagangan sesi Eropa akhir pekan (26/02) berusaha bergerak kuat ,elawan rival-rival utamanya, dimana sampai saat ini hanya menguat terhadap kurs yen, aussie dan swissfranc. Tenaga yang didapat dollar sore ini berasal dari kenaikan harga minyak mentah yang sempat melemah diawal perdagangan sesi Asia.
Masuki perdagangan sesi Eropa murahnya harga minyak jenis Brent dimanfaatkan pasar untuk lakukan bargain hunting sehingga mengangkat kembali harga minyak yang sedang melemah baik minyak WTI (Amerika) maupun Brent. Kenaikan harga minyak mentah inilah yang mengangkat dollar AS kembali terhadap kurs safe haven.
Selain harga minyak mentah, tenaga dollar AS mengalahkan safe haven termasuk juga emas berasal dari pertemuan pejabat keuangan negara-negara anggota G20 di Shanghai yang memberikan harapan perbaikan pertumbuhan ekonomi global menjadi lebih baik lagi. Harapan dari pertemuan G20 inilah yang membuat perdagangan aset beresiko termasuk bursa saham masuk dalam zona hijau.
Indeks dollar sejak awal perdagangan sesi Asia masih bergerak negatif namun masuki sesi Eropa berbalik arah kembali naiknya harga minyak mentah. Dan untuk perdagangan sesi malam,
pelaku pasar forex tampaknya akan terus mengangkat dollar mencermati data ekonomi Amerika seperti data personal spending dan neraca perdagangan bulan Januari. Namun diwaspadai dollar lemah kembali oleh data estimasi PDB Q4-2015 menghiraukan data yang mengkhawatirkan dari estimasi PDB AS.
Untuk pergerakannya di pasar spot terkini, indeks dollar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap rival utamanya alami kenaikan 0,01% setelah dibuka pada posisi 97,40 dan kini sedang bergerak pada kisaran 97,43.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang



