Kemungkinan keluarnya Inggris dari Uni Eropa bisa menimbulkan risiko bagi perekonomian dunia, KTT para menteri keuangan G20 di Tiongkok telah setuju, demikian dinyatakan British chancellor of the exchequer George Osborne.
Osborne mengatakan sesama menteri keuangan dan kepala bank sentral telah secara bulat menyimpulkan bahwa kemungkinan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa akan menjadi salah satu bahaya ekonomi terbesar tahun ini.
Lihat : Hasil G-20 : Peningkatan Sharing Informasi Dalam Kebijakan Moneter
Menurut draft komunike, pertemuan di Shanghai juga sepakat untuk menggunakan semua alat kebijakan untuk mengangkat pertumbuhan global yang lesu, menepis keresahan Jerman lebih kepada stimulus fiskal dan moneter.
Para menteri G20 sedang mencari solusi kebijakan di tengah kekhawatiran tentang tekanan menghadapi ekonomi global, terutama kekhawatiran tentang pertumbuhan di Tiongkok dan Amerika Serikat.
Draft kesepakatan menyarankan bahwa pelemahan pasar baru-baru ini ‘telah reaksi berlebihan untuk kecemasan ekonomi yang tidak mencerminkan fundamental ekonomi, laporan mengatakan.
Draft mencatat ‘the shock of a potential’ keluarnya Inggris dari Uni Eropa di baris ketujuh dari teks.
Ia menambahkan: “Meskipun mengakui tantangan ini, kami tetap menilai bahwa besarnya volatilitas pasar baru-baru ini belum mencerminkan fundamental yang mendasari ekonomi global.”
Osborne mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa menteri keuangan G20 dan pejabat sepakat bahwa keluar Inggris mungkin dari Uni Eropa akan menjadi kejutan bagi perekonomian global.
“Di sini, di G20, pemimpin keuangan dan gubernur bank sentral dari ekonomi terbesar di dunia ini telah menimbulkan kekhawatiran serius tentang risiko yang ditimbulkan oleh keluarnya Inggris dari Uni Eropa,” kata Osborne dalam sebuah pernyataan dari Shanghai.
“Mereka telah menyimpulkan secara bulat hari ini bahwa apa yang mereka sebut shock potensi suara UK untuk meninggalkan adalah salah satu bahaya ekonomi terbesar tahun ini.”
Peringatan Brexit G-20 akan dipertimbangkan oleh Perdana Menteri David Cameron saat ia mencoba untuk membuat kasus bagi Inggris untuk tinggal di Uni Eropa saat referendum diadakan pada tanggal 23 Juni.
Pernyataan kekuatiran Brexit, tidak hanya disuarakan G20 melalui Osborne, namun juga juga Gubernur Bank of England Gubernur Mark Carney. Termasuk juga lembaga kredit Moody dan kepala IMF Christine Lagarde.
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang