Bursa Saham Korea Selatan pada hari ditutup karena libur memperingati Independence Movement Day. Secara bulanan pada bulan Februari, indeks Kospi di Bursa Korea Selatan masih mencatatkan hasil positif 0,2 persen.
Selama pergerakan Indeks Kospi bulan Februari, pergerakan secara luas dipengaruhi pergerakan domestik dan global. Secara domestik, dipengaruhi stimulus ekonomi Bank of Korea, maupun pergerakan mata uang Won. Sedangkan secara global, pergerakan harga minyak mentah paling dominan mempengaruhi pergerakan indeks Kospi. Pengaruh lainnya adalah perkembangan ekonomi Tiongkok dan pergerakan bursa Wall Street.
Lihat : Bursa Seoul Ditutup Negatif Tergerus Merosotnya Won
Pada hari ini sekalipun libur, telah dirilis data indikator ekonomi yang cukup penting bagi Korea Selatan. Dimana hasil Ekspor (YoY) Februari, naik dari penurunan sebelumnya. Demikian juga Impor (YoY) Februari dan Balance of Trade Februari.
Namun esok pagi sebelum pasar buka kembali, juga akan dirilis data ekonomi yang didominasi pelemahan.
Data Industrial Production Januari dan Manufactur Production Januari, diindikasikan mengalami pelemahan. Sedangkan Retail Sales Januari mixed, secara bulanan diperkirakan melemah, namun secara tahunan diperkirakan meningkat. Sementara itu data Current Account Januari diperkirakan meningkat.
Pada penutupan perdagangan bursa saham Korea Selatan Senin (29/02), indeks Kospi ditutup turun –3,50 poin, atau -0,18 persen pada 1916.66. Pelemahan indeks Kospi tergerus anjloknya mata uang Won.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan esok hari, akan terjadi tarik menarik sentimen dengan data indikator ekonomi yang mixed, namun pergerakan Indeks Kospi akan banyak dipengaruhi oleh pergerakan global lainnya, seperti pergerakan harga minyak mentah. Penguatan bursa Asia hari ini bisa menjadi modal yang mendorong indeks Kospi menguat.
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang



