Negara Australia yang bank sentralnya bernama RBA (Reserve Bank of Australia) telah mengumumkan pada awal bulan Maret kebijakan moneternya yang tidak mengubah suku bunga acuan di posisi rendah 2 %. RBA beralasan suku bunga tidak diubah karena kondisi ekonomi negara tersebut yang masih stabil. Alasan RBA tersebut terbukti dalam data PDB Australia Q4-2015 yang diumumkan kantor statistik nasional Australi (ABS).
Dari data yang diumumkan tersebut menunjukkan ekonomi Australia masih bertumbuh sepanjang tahun 2015, terlihat dari lonjakan data PDB secara tahunan pada periode Q4 tersebut. Namun secara kuartalan lebih rendah dari kuartal sebelumnya, dimana PDB Q4-2015 naik 0,6% sedang kuartal sebelumnya 1,1% (qoq).
Secara tahunan, PDB Q4-2015 melonjak 3,0 persen yang melampaui ekspektasi untuk kenaikan 2,5 persen dan meningkat dari kenaikan 2,7 persen kuartal sebelumnya.
Kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal terakhir tahun 2015 berasal dari pengeluaran rumah tangga, yang memberikan kontribusi kenaikan 0,4 persen, dan untuk pembentukan modal tetap bruto publik memberikan kontribusi 0,2 persen pertumbuhan PDB.
Pertumbuhan pengeluaran konsumsi rumah tangga tercermin juga dalam pertumbuhan dalam industri jasa informasi, media dan telekomunikasi (2,7 persen), bisnis ritel (1,0 persen), serta seni dan jasa rekreasi (2,2 persen).
Dan secara industri, kontribusi terbesar dalam pertumbuhan ekonomi negeri tersebut berasal dari sektor pertambangan (naik 0,4%), sektor keuangan dan asuransi (naik 0,4%), konstruksi (naik 0,3%). Dan yang menjadi penghambat laju PDB periode tersebut adalah sektor manufaktur (turun -2,8 persen).
H Bara/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang