Pergerakan kurs pound yang dibuka kuat pada perdagangan sesi Asia dan bergerak bullish, tidak mampu melanjutkan penguatannya pada perdagangan sesi Eropa hari kedua bulan Maret (02/03). Berbaliknya arah keuntungan poundsterling disebabkan momentum penguatan dollar AS pasca harapan pasar akan terjadi kenaikan suku bunga lanjutan oleh the Fed.
Lihat: Kondisi Dollar 2 Maret Berhasil Kalahkan Rival Utamanya
Selain penguatan dollar AS, pelemahan kurs pound sore ini semakin menjadi ketika data kinerja konstruksi PMI oleh Markits dirilis mengecewakan. Sebelumnya ekonom perkiraan indikator ekonomi Inggris ini meningkat, namun setelah dirilis datanya berada dibawah harapan peningkatan dan periode sebelumnya.
Poundsterling semakin tertekan oleh dollar ketika Markit Economic umumkan data kinerja konstruksi negeri Inggris bulan Februari yang alami penurunan terlihat dari data yang dirilis turun ke posisi 54,2 yang lebih rendah dari 55,0 periode sebelumnya dan 55,5 ekspektasi kenaikan.
Dari sisi pergerakan indeks dollar AS, sejak awal perdagangan sesi Asia hingga sesi Eropa bergerak positif. Dan untuk perdagangan sesi malam dollar diperkirakan menerima sentimen negatif dari data ADP employment change yang diperkirakan terjadi penambahan lebih sedikit tenaga kerja di sektor swasta dari periode bulan sebelumnya.
Pergerakan kurs poundsterling di sesi Eropa (09:40:35 GMT) bergerak lemah terhadap dollar AS, setelah dibuka kuat pada 1.3952 di awal perdagangan (00.00 GMT), kurs pound turun 30 pips atau 0,3% dan nilai bergulir berada pada 1.3922.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair GBPUSD akan turun ke posisi support 1.3898-1.3844 namun jika koreksi naik maka pair dapat kembali ke kisaran 1.4013.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang