Pergerakan dollar AS pada perdagangan sesi Amerika hari kedua pekan ini (08/03) melemah terhadap rival-rival utamanya yang safe haven kecuali terhadap kurs komoditas dan juga pound sterling. Dollar menyerah khususnya terhadap yen dan swissfranc oleh kekhawatiran pasar akan kondisi perdagangan luar negeri Tiongkok yang dilaporkan menakutkan perekonomian global.
Selain itu kekhawatiran pasar sudah terjadi sebelum pasar Asia dibuka, saat diumumkannya perkembangan terakhir ekonomi Jepang dalam indikator PDB Q4-2015 yang terkontraksi dari ekspansi kuartal sebelumnya. Setelah kekhawatiran pasar semakin menjadi daat dirilis data ekspor dan impor Tiongkok yang mengecewakan.
Kondisi inilah yang membuat kurs yen naik 0,02 persen terhadap dollar AS dan kurs swissfranc menguat terhadap dollar dan euro sebesar 0,2 persen.
Sementara itu untuk kurs komoditas masuki sesi Eropa alami pelemahan seiring terpangkasnya kembali harga minyak mentah namun ditengah sesi Amerika malam ini harga minyak naik kembali oleh pernyataan Kuwait yang mendukung untuk membekukan produksi minyak mentahnya mendukung kurangi pasokan minyak global.
Indeks dollar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap rival utamanya sejak awal perdagangan sesi Asia masih terus bergerak negatif dan masuki sesi Eropa dalam kondisi yang sama. Dan perdagangan sesi Amerika malam, kekuatan dollar AS semakin menyusut dikarenakan penggerak minor seperti skor NFIB Small Business Index mengecewakan.
Untuk pergerakannya di pasar spot terkini, indeks dollar alami penurunan 0,2% setelah dibuka pada posisi 97,08 dan kini sedang bergerak pada kisaran 96,59.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang