Sejak perdagangan sesi Asia pasar forex hari Selasa (01/03), kurs yen terus menguat sebagai aset safe haven oleh kekhawatiran pasar akan buruknya kondisi ekonomi negara besar kawasan Asia yang mengakibatkan bursa saham anjlok parah khususnya Tiongkok. Data yang mengecewakan dari Jepang dan Tiongkok memicu kondisi pasar yang tidak kondusif tersebut.
Kantor Kabinet Jepang sebelum pasar saham dibuka telah mengumumkan data pertumbuhan ekonomi negara ekonomi terbesar ketiga dunia tersebut dalam indikator PDB untuk periode kuartal terakhir tahun 2015 lalu. Dalam laporan tersebut terlihat ekonomi Jepang secara kuartalan alami kontraksi.
Demikian juga Tiongkok melaporkan buruknya kinerja ekspor dan impor negeri tersebut sehingga membuat surplus perdagangan bulan Februari menurun dari bulan pertama tahun ini. Dari kedua alasan inilah pasar khawatir sehingga aset safe haven termasuk komoditas emas menjadi pilihan investasi pasar perdagangan hari ini.
Meskipun fundamental ekonomi Jepang yang lemah, kurs yen berhasil melanjutkan perdagangan bullish untuk 2 hari berturut setelah pekan lalu alami tekanan jual. Pergerakan kurs yen di akhir sesi Asia (05:50:35 GMT) menguat terhadap dollar AS, USDJPY dibuka lemah pada 113,45 di awal perdagangan (00.00 GMT), kurs yen naik 28 pips atau 0,2% dan nilai pair bergulir berada pada 113,17.
Untuk pergerakan pair hingga akhir perdagangan nanti, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair USDJPY dapat turun terus ke level 112.64-111,97, namun jika terjadi koreksi naik ke kisaran 113,53- 114,08.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang