Mengakhiri perdagangan pasar valas tanah air hari Kamis (10/03), kekuatan rupiah yang terkonsolidasi sejak awal perdagangan akhirnya ditutup negatif namun secara mingguan masih berhasil kalahkan dollar untuk 9 pekan berturut. Selain itu posisi rupiah akhir pekan ini masih berada di posisi tertinggi sejak bulan Mei tahun 2015.
Dampak pelemahan rupiah di bursa saham akhir perdagangan hari Jumat akhirnya membuat asing menambah aksi jual saham sehingga lebih banyak aksi jual dan terbentuk net sell sebanyak Rp26 miliar lebih. Namun IHSG tetap kuat dalam kenaikan 0,4 persen ke posisi 4814.
Pergerakan kurs Rupiah di pasar spot sore ini bergerak negatif dengan posisi penurunan 0,17% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13074/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13110/US$. Namun penguatan kurs hingga siang ini berbeda dengan penguatan yang dilakukan BI terhadap kurs jisdor dan juga kurs transaksi antar bank.
Kurs Jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperkuat ke posisi 13087 dari hari sebelumnya 13149 pada hari Kamis (10/03), sedangkan kurs transaksi antar bank melemah ke posisi 13152 dari posisi 13215 perdagangan sebelumnya.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah perdagangan esok hari, analyst Vibiz Research Center memperkirakan Rupiah bergerak positif kembali oleh sentimen pelemahan dollar AS yang terus berlanjut hingga akhir perdagangan.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor : Jul Allens