Pergerakan kurs Euro yang dibuka lemah pada perdagangan sesi Asia dan terus bergerak negatif hingga perdagangan sesi Eropa hari Jumat (11/03) yang disebabkan oleh kebijakan stimulus baru yang ditetapkan ECB meskipun pernyataan Mario Draghi sesudahnya membuat euro terangkat tinggi terhadap dollar.
ECB memutuskan pelonggaran kebijakan moneter yang cukup berani dengan menurunkan suku bunga ke posisi rendah, dan menambah jumlah pembelian obligasi serta menurunankan bunga deposito ke kisaran rate negatif. Sesudahnya Mario Draghi mengatakan tidak akan melonggarkan kebijakan moneternya lagi jika kondisi kawasan euro masih belum stabil dengan kebijakan terbaru sekarang.
Disisi lain pelemahan euro sore ini juga dipicu oleh rilis data ekonomi Jerman yang melaporkan tingkat inflasi harga barang grosiran. Dari laporan Destatis sore ini melaporkan indikator WPI index kontraksi ke skor -0,5 setelah bulan sebelumnya -0,4%.
Lihat: ECB Luncurkan Stimulus Baru
Pergerakan kurs Euro di sesi Eropa (10:30:35 GMT) bergerak lemah terhadap dollar AS, setelah dibuka rendah pada 1.1180 di awal perdagangan (00.00 GMT), kurs Euro turun 95 pips atau 0,9% dan nilai bergulir berada pada 1.1085.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair EURUSD dapat turun ke posisi support 1.0930-1.0678 namun jika koreksi maka pair dapat naik kembali ke kisaran 1.1325-1.1468.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang