Market Outlook 14-18 March 2016

686

Minggu lalu bursa pasar modal di Indonesia terpantau retreat dari penguatan 2 pekan berturut sebelumnya, sehingga secara mingguan bursa ditutup melemah ke level 4,813.78. Untuk minggu berikutnya ini (14-18 Maret) IHSG kemungkinan berpotensi menguat kembali Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di posisi 4880 dan 4940, sedangkan support di level 4750 dan kemudian 4716.

Mata uang rupiah seminggu lalu terpantau masih lanjut perkasa menyentuh level terkuatnya tahun ini hingga mencapai posisi tertinggi sejak bulan Mei 2015 sejalan juga dengan penguatan mata uang se-Asean, di mana secara mingguan rupiah terus menguat ke level 13,070. Kurs USD/IDR pada minggu ini diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 13,200 dan 13,080, sementara support di level 12,930 dan 12,800.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting, termasuk pengumuman suku bunga dari bank sentral global di Jepang, Swiss dan Amerika Serikat. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
•    Dari kawasan Amerika: berupa rilis  Penjualan eceran AS, data PPI AS, data inflasi AS, keputusan tingkat bunga AS, Index Manufaktur Fed Philly AS, Klaim pengangguran AS  serta sentimen Konsumen UoM Prelim 
•    Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis Keputusan tingkat bunga Swiss, data Employment Inggris, klaim pengangguran Inggris serta keputusan tingkat bunga Inggris. 
•    Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis data BOJ Rate Statement, GDP Selandia Baru serta data Employment Australia.
 

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar terlihat melemah oleh sentiment pengumuman kebijakan moneter terbaru ECB yang kembali dilonggarkan, di mana secara mingguan index dollar AS terpantau melemah ke level 96.810. Sementara itu, pekan lalu euro dollar terpantau menguat ke level 1.1151. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.1067 dan 1.0909 sementara resistance pada 1.1217 dan kemudian 1.1297.

Poundsterling minggu lalu terlihat menguat ke level 1.4385 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.4250 dan kemudian 1.3968 sedangkan resistance pada 1.4440 dan 1.4690. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir turun di  level 113.78. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 114.12 dan 115.62, serta support pada 110.95 serta level 112.50. Sementara itu, Aussie dollar terpantau naik ke level 0.7564. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.7514 dan 0.7400, sementara resistance level di 0.7628 dan 0.7745.
 

Pasar Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia sebagian besar secara umum menguat, hanya Indeks Shanghai yang melemah karena masih buruknya ekonomi Tiongkok. Sedangkan Indeks Nikkei secara mingguan terpantau mengalami penguatan ke level 16938, yang banyak terbantu pelemahan Yen. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 17780 dan 18549, sementara support pada level 16377 dan lalu 15668. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 20084 yang terdorong kenaikan minyak mentah dan harapan stimulus ECB. Minggu ini akan berada antara level resistance di 21245 dan 22224, sementara support di 19246 dan 18247.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau membukukan penguatan dan mencatatkan penguatan emapat minggu berturut-turut terdorong kenaikan harga minyak mentah dan sentimen positif stimulus Bank Sentral Eropa. Dow Jones Industrial secara mingguan menguat ke level  17,213.31, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 1777 dan 18341, sementara support di level 16465 dan 15800. Index S&P 500 minggu lalu menguat ke level 2,022.19 dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2105 dan 2174, sementara support pada level 1969 dan 1900.
 

Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau turun tipis dengan menurunnya minat permintaan asset safe haven karea penguatan dolar AS, kenaikan harga minyak menta dan penguatan bursa global,  sehingga berakhir melemah ke level $ 1,249.76 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1267 dan berikut $1280, serta support pada $1242 dan $1228.

Para pembaca barangkali telah melihat bahwa isyu kebijakan moneter dari sejumlah bank sentral global, apakah itu mengenai program stimulus atau penetapan suku bunga, begitu kerap mewarnai dan menggerakkan pasar, kadang mendatangkan bearish pasar, kadang mendorong rally-nya. Isyu paket stimulus di antara ketidakjelasan masa depan ekonomi global merupakan satu major fundamental yang menjadi penggerak utama pasar. Pergolakan ekonomi dunia nampaknya masih akan terus berlangsung dengan berbagai dinamikanya. Kita juga akan melihat sejumlah isyu lain yang dapat menggerakkan pasar nantinya. Vibiznews.com akan menjadi partner Anda sebagai investor dalam memantau tiap-tiap pergerakan pasar secara updated dan detail.  Baiklah, terima kasih karena telah bersama kami karena kami ada demi sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!  

 

alfredBy Alfred Pakasi ,

CEO Vibiz Consulting
Vibiz Consulting Group

 

 

 

 

 

 

Editor: Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here