Pertumbuhan produksi industri Tiongkok melambat lebih lanjut dalam dua bulan pertama 2016 di tengah upaya Beijing untuk mengurangi kelebihan kapasitas produksi di sektor ini.
Nilai tambah produksi industri di China naik 5,4% pada periode Januari-Februari dari tahun sebelumnya, melambat dari pertumbuhan 5,9% di bulan Desember, data dari Biro Statistik Nasional menunjukkan pada hari Sabtu.
Produksi industri, sebagai indikator untuk pertumbuhan ekonomi, diperkirakan bertumbuh 5,6% oleh 17 ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal.
Salah satu bagian yang naik adalah investasi di pabrik-pabrik, bangunan dan aset tetap lainnya, yang meningkat lebih cepat dari perkiraan 10,2 persen tahun-ke-tahun pada bulan Januari dan Februari, dibandingkan dengan 10 persen peningkatan untuk tahun 2015. Ekonom mengatakan bahwa dorongan datang sebagian besar dari pengeluaran pemerintah untuk infrastruktur dan dari investasi di beberapa bagian pasar kelebihan pasokan properti.
Lihat : Pinjaman Baru Yuan Tiongkok Februari Menurun Tajam
Sebagian besar, ekonom mengatakan, melemahnya permintaan di dalam dan di luar negeri yang membebani industri dan banyak pabrik terus mengeluarkan barang yang tidak dibutuhkan. Jiang Yuan, seorang ekonom National Bureau Statistik China, menyatakan pembuat baja, semen dan tembakau mengurangi produksinya dalam menanggapi kendurnya permintaan.
“Pemulihan masih menghindari sektor industri Tiongkok,” kata Mizuho Securities Asia dalam laporan terbaru, sebelum rilis data hari Sabtu.
Freddy/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang