Melihat perkembangan perdagangan mata uang Australia beberapa hari terakhir, sangat sensitif dengan pergerakan harga minyak yang berdampak pada perubahan harga komoditas utamanya seperti bijih besi. Dalam sepekan terakhir saja kurs aussie berhasil menguat hingga mencapai posisi tertinggi sejak bulan Juli 2015 oleh usaha penguatan harga minyak mentah yang keluar dari posisi terendahnya.
Ditengah perdagangan sesi Asia hari Selasa (15/03), aussie masih belum bisa untuk rally meski secara posisi teknikal sedang mendukung. Namun pagi ini terpantau kekuatan harga minyak mentah kembali lanjutkan koreksi untuk hari kedua oleh turunnya harga minyak mentah hingga sesi Asia pagi ini.
Selain itu penurunan kurs juga menerima sentimen negatif dari risalah kebijakan moneter RBA pekan lalu yang memberikan sinyal potensi penurunan suku bunga ke posisi rendah menimbang kondisi pasar tenaga kerja negara tersebut.
Lihat: Penyebab Turunnya Harga Minyak Mentah
Dari sisi pergerakan dollar AS, indeks dollar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap rival utamanya berhasil bangkit dari pembukaan yang negatif. Malam ini pergerakan dollar AS akan dibayangi oleh ekspektasi suram rilis data ekonomi Amerika seperti PPI dan retail sales bulan Februari.
Pergerakan kurs aussie di sesi Asia (03:00:35 GMT) bergerak lemah terhadap dollar AS, setelah dibuka turun pada 0.7509 di awal perdagangan (00.00 GMT), kurs aussie turun 22 pips atau 0,2% dan nilai bergulir berada pada 0.7487.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair AUDUSD akan turun ke posisi support 0.7455-0.7424 namun jika tidak berhasil tembus maka pair dapat kembali naik ke kisaran 0.7525-0.7565.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang



