Mengakhiri perdagangan valas Singapura hari Kamis (17/03), dollar SGD berhasil bangkit ke puncak tertinggi sejak bulan Juli 2015 atau tertinggi 9 bulan terhadap dollar AS. Pengumuman prospek suku bunga the Fed oleh Janet Yellen semalam tinggikan banyak kurs yang menjadi rival dollar AS di perdagangan valas termasuk dollar SGD dan rupiah.
Namun terhadap rupiah terpantau kurs SGD melemah setelah sempat dibuka positif pada awal perdagangan melanjutkan perdagangan sebelumnya. Turunnya dollar SGD terhadap rupiah juga dipicu oleh rils data neraca perdagangan Singapura yang alami penurunan surplus pada perdagangan bulan Februari lalu.
Memantau kurs dolar Singapura pada pair USDSGD saat ini (09:00:11 GMT) bergerak naik di kisaran 1.3581 setelah diawal perdagangan dibuka pada level 1.3656. Pada perdagangan sebelumnya pair USDSGD menutup harian dengan bearish yang berakhir di 1.3637.
Mengukur kekuatan dolar Singapura terhadap Rupiah pada pair SGDIDR di pasar spot saat ini bergulir lemah di kisaran 9604.93 setelah perdagangan sebelumnya ditutup kuat 9,613.21. Dan untuk transaksi antar bank ditanah air hari ini berdasarkan kurs BI harga jual dollar Singapura lebih tinggi menjadi 9,681.72 dibandingkan dengan harga jual sebelumnya di harga 9,598.93.
Secara teknikal, Analyst Vibiz Research Center melihat pergerakan pair USDSGD keesokan harinya diperkirakan bullish kembali, dan berdasarkan harga tinggi perdagangan hari ini di 1.3671 dan posisi rendah di 1.3571 pair ini berpotensi berada di kisaran 1.3680 esok hari.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
