Utang Luar Negeri Indonesia Januari Menurun

1139

Pertumbuhan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia melambat pada bulan Januari 2016, hal tersebut menggambarkan ekonomi Indonesia masih sehat, dimana ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas makroekonomi, demikian dinyatakan Bank Indonesia dalam rilis di wesbsite Bank Indonesia, Jumat (18/03)

Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Januari 2016 tumbuh 2,2% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan Desember 2015 sebesar 5,8% (yoy). Adapun posisi ULN Indonesia pada akhir Januari 2016 tercatat sebesar USD308,0 miliar. Penurunan ULN terjadi terutama di sektor publik dan sektor swasta.

ULN sektor publik pada bulan Januari tercatat 5,7% (yoy), turun dari 10,2% (yoy) pada bulan Desember 2015. Jumlah ULN sektor publik bulan Januari mencapai USD143,4 miliar, atau 46,6% dari total ULN.

Sedangkan ULN sektor swasta turun -0,7% (yoy) setelah pada Desember 2015 tumbuh sebesar 2,2% (yoy). Tercatat posisi ULN sektor swasta sebesar USD164,6 miliar, atau 53,4% dari total ULN.

Lihat : Utang Luar Negeri Indonesia Masih Sehat, Dukung Pembiayaan Pembangunan

Berdasarkan jangka waktu asal, posisi ULN Indonesia didominasi oleh ULN berjangka panjang yaitu 87,4% dari total ULN yang mencapai USD269,1 miliar. ULN berjangka panjang tumbuh 4,8% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan Desember 2015 sebesar 8,6% (yoy).

ULN berjangka panjang terdiri dari ULN sektor publik sebesar USD140,7 miliar (52,3% dari total ULN jangka panjang) dan ULN sektor swasta sebesar USD128,4 miliar (47,7% dari total ULN jangka panjang).

Sedangkan ULN berjangka pendek sebesar USD38,9 miliar, yaitu 12,6% dari total ULN.  Adapun ULN berjangka pendek masih mengalami penurunan (-12,7% yoy). ULN jangka pendek ini terdiri dari ULN sektor swasta sebesar USD36,2 miliar (93,0% dari total ULN jangka pendek) dan ULN sektor publik sebesar USD2,7 miliar (7,0% dari total ULN jangka pendek).

Menurut sektor ekonomi, ULN swasta pada akhir Januari 2016 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih. Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 76,2%. Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, pertumbuhan tahunan ULN sektor keuangan, industri pengolahan, dan listrik, gas dan air bersih melambat, sementara pertumbuhan tahunan ULN sektor pertambangan mengalami kontraksi yang lebih dalam.

 

Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here