Pada pembukaan perdagangan bursa saham Korea Selatan Selasa (22/03), indeks Kospi dibuka positif, dan bergerak naik turun, saat ini terpantau turun -2,28 poin, atau -0,11 persen, pada 1987.48. Tarik menarik sentimen terkait pernyataan hawkish pejabat The Fed yang menyatakan kemungkinan kenaikan suku bunga bisa dipercepat dengan positifnya harga minyak mentah dan bursa Wall Street, mempengaruhi pergerakan indeks Kospi pagi ini.
Lihat : Akhir Bursa Seoul 21 Maret Tergerus Pelemahan Minyak Mentah Dan Ekspor
Harga minyak mentah menguat semalam, dengan Reuters melaporkan bahwa data menunjukkan persediaan minyak mentah di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk berjangka AS turun untuk pertama kalinya sejak Januari. Minyak mentah berjangka AS untuk pengiriman April naik 1,2 persen menjadi $ 39,91 per barel.
Selama jam Asia, minyak mentah berjangka AS untuk pengiriman Mei, yang menjadi kontrak bulan depan, naik 0,24 persen pada $ 41,62 per barel. Sedangkan harga minyak mentah patokan global Brent berjangka naik 0,19 persen di $ 41,62, setelah berakhir naik 0,8 persen.
Pada awal perdagangan pagi ini, saham-saham kapital besar Korea Selatan mixed, dengan saham Samsung turun 0,31 persen, saham Korea Electric Power turun 1,66, saham Hyundai Mobis naik 1,99 persen, saham Hyundai Motor naik 1,29 persen.
Sementara untuk indeks kospi berjangka terpantau naik 0,55 poin atau 0,22% pada 245.40, naik dari posisi penutupan sebelumnya pada 244.85.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Kospi selanjutnya berpotensi melemah terbatas jika harga minyak mentah melemah dan masih belum adanya fundamental kuat yang dapat mendukung indeks Kospi. Indeks Kospi diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 242.42-239.37 dan kisaran Resistance 248.44-251.59.
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang