Diawal perdagangan forex hari Selasa (22/03) dollar AS yang pada perdagangan sesi Amerika semalam mendapat tenaga rally meski rilis data existing home sales Amerika bulan Februari mengecewakan mulai kehabisan tenaga melawan rival utamanya. Terpantau pagi ini terhadap yen dan dollar Canada (loonie) masih mampu menguat sedangkan rival lainnya melemah.
Sebelumnya dollar mendapat kekuatan penuh dari pernyataan 2 pejabat Federal Reserve yang mendukung kenaikan suku bunga lanjutan dipercepat atas momentum ekonomi Amerika yang sudah cukup kuat untuk dilanjutkan kenaikan Fed rate. Pejabat tersebut Dennis Lockhart dan John Wiliams, mereka mengatakan antara April dan Juni kenaikan fed rate bisa diterapkan lagi.
Untuk kurs komoditas seperti aussie dan kiwi dollar yang melemah meski harga minyak mentah menguat perdagangan semalam, mulai bergerak positif meninggalkan kekalahan semalam. Aussie berusaha menguat yang mendapat dukungan dari tingginya harga bijih besi.
Lihat: Harga Minyak Mentah Naik 1% Terdukung Turunnya Persediaan Di AS
Untuk penguatan pound dan euro pagi ini sedikit menerima tenaga dari sentimen rilis data ekonomi kawasan Euro dan juga Inggris pada sesi Eropa. Untuk Euro akan dirilis data flas manufacturing dan service PMI yang cukup positif serta data German IFO Business Climate dan ZEW Economic Sentiment yang positif. Sedangkan dari kawasan Inggris akan dirilis data tingkat inflasi negeri Inggris yang diperkirakan akan meningkat dari periode sebelumnya.
Penggerak dollar perdagangan hari ini akan menerima sedikit tenaga dari rilis data flash Manufacturing PMI bulan Maret yang meningkat dari periode sebelumnya. Data ini akan dirilis pada perdagangan sesi Amerika.
Indeks dollar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap rival utamanya di pasar spot terkini, alami penurnan 0,011% setelah dibuka pada posisi 95,37 dan kini sedang bergerak pada kisaran 95,36.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang