Kekuatan Dollar Akhiri Sesi Asia 23 Maret Bertambah Oleh Fed Rate

602

Mengakhiri  perdagangan sesi Asia hari Rabu (23/03)  dollar AS sempat terkoreksi di awal perdagangan berhasil menguat kembali terhadap semua rival-rivalnya di pasar spot. Kekuatan dollar AS didapat dari pertimbangan pasar atas pernyataan hawkish 2 pejabat Federal Reserve semalam yang mendukung kuat kenaikan suku bunga lanjutan bank senyral Amerika dipercepat.

Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker mengatakan  bahwa bank sentral harus mempertimbangkan tingkat kenaikan bunga lanjutan pada awal bulan depan jika ekonomi AS terus membaik. Sedangkan
Presiden Fed Chicago Charles Evans mengatakan dia mengharapkan tahun ini suku bunga dinaikkan dua kali. Pernyataan Charles Evans sangat mengejutkan pasar dikarenakan petinggi the fed ini terkenal dengan pro kebijakan suku bunga rendah.

Ditengah sisa-sisa kekhawatiran  pelaku pasar Asia terhadap kondisi teror di kawasan Eropa yang mengancam kondisi ekonomi global, safe haven berhasil ditundukkan dollar oleh sentimen prospek kenaikan suku bunga lanjutan ini.

Untuk kurs aussie yang sempat ungguli dollar di awal perdagangan berubah arah menjadi negatif oleh sentimen fed rate tersebut. Sebelumnya aussie mampu bertahan kuat oleh pernyataan gubernur RBA Glenn Stevens dalam konferensi regulator sistem keuangan negeri tersebut yang menyatakan kondisi ekonomi Australia semakin kuat.

Indeks dollar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap rival utamanya  di pasar spot terkini, berhasil  menguat sekitar  0,23% setelah dibuka pada posisi 95,65 dan ditutup pada posisi kuat 95,85.

 

 

Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here