Pada pembukaan perdagangan bursa saham Korea Selatan Kamis (24/03), indeks Kospi berawal negatif, saat ini terpantau turun -11,75 poin, atau -0,59 persen, pada 1983.37. Pelemahan indeks Kospi terpengaruh negatifnya bursa Wall Street.
Lihat : Bursa Seoul 22 Maret Ditutup Naik Terdorong Penguatan Won
Bursa Saham AS ditutup melemah pada ahir perdagangan Rabu dengan merosotnya saham energi akibat penurunan harga minyak mentah di bawah $ 40 per barel. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 79,98 poin, atau 0,45 persen, ke 17,502.59. Indeks S & P 500 ditutup turun 13,09 poin, atau 0,64 persen, pada 2,036.71. Indeks komposit Nasdaq ditutup turun 52,8 poin, atau 1,1 persen, di 4,768.86.
Harga minyak mentah anjlok semalam, dengan harga minyak mentah berjangka AS tergelincir 4 persen menjadi $ 39,79, sementara harga minyak mentah berjangka patokan global Brent turun 3,2 persen pada $ 40,47 per barel.
Reuters melaporkan bahwa pemerintah AS melalui Administrasi Informasi Energi mengatakan persediaan minyak mentah naik 9,4 juta barel pekan lalu, yang tiga kali 3,1 juta barel yang diperkirakan oleh analis dalam jajak pendapat Reuters.
Lihat : Harga Minyak Mentah Anjlok, Persediaan Naik Tiga Kali Perkiraan
Pada awal perdagangan pagi ini, saham-saham kapital besar Korea Selatan turun, dengan saham Samsung turun -0,31 persen, saham Hyundai Motor turun -1,58 persen, saham Amorepacific turun -0,13%, saham hyundai Mobis turun -1,17%, saham Cheil Industries turun -1,02%.
Sementara untuk indeks kospi berjangka terpantau turun -1,15 poin atau -0,47% pada 244.65, turun dari posisi penutupan sebelumnya pada 245.80.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Kospi selanjutnya berpotensi melemah terbatas jika harga minyak mentah melemah dan masih belum adanya fundamental kuat yang dapat mendukung indeks Kospi. Indeks Kospi diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 241.53-238.29 dan kisaran Resistance 247.63-250.24.
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang