Mengawali perdagangan saham di bursa Tiongkok Jumat (25/03), Indeks Shanghai dibuka negatif, saat ini terpantau turun -0,46 poin atau -0,02 persen pada 2960.51. Pelemahan Indeks Shanghai terpicu pelemahan mata uang Yuan dan minyak mentah.
Lihat : Akhir Indeks Shanghai 24 Maret Tertekan Aksi Short Selling 35 Broker
Yuan China melemah terhadap dolar, dengan pasangan dolar / yuan naik 0,12 persen di 6,5199. Sebelum membuka pasar, Bank Rakyat China menetapkan yuan mid point fix di 6,5223 terhadap dolar, dibandingkan dengan memperbaiki Kamis di 6,5150.
Demikian juga pelemahan minyak mentah menekan pergerakan bursa Shanghai. Harga minyak mentah berakhir turun pada penutupan perdagangan hari Kamis, dan membukukan kerugian mingguan pertama mereka dalam lebih dari satu bulan, tertekan oleh berbagai sentimen bearish yaitu catatan persediaan minyak mentah AS yang tinggi, melemahnya pasar ekuitas, dan dolar yang kuat.
Harga minyak mentah berjangka AS turun 33 sen, atau 0,8 persen, pada $ 39,46 per barel. Untuk minggu ini, turun sekitar 5 persen, penurunan mingguan pertama sejak pertengahan Februari.
Harga minyak mentah berjangka Brent turun 2 sen menjadi $ 40,45 per barel. Ini mencatat penurunan hampir 3 persen pada pekan ini, yang menggeser kenaikan mingguan terbesar sejak pertengahan Januari.
Lihat : Harga Minyak Mentah Turun Tertekan Berbagai Sentimen Bearish
Merespon pelemahan minyak mentah, saham-saham perminyakan di china daratan sebagian besar lebih rendah, dengan saham Sinopec turun 0,76 persen.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya indeks Shanghai diperkirakan masih berpotensi melemah terbatas terpengaruh pelemahan yuan dan penurunan harga minyak mentah. Namun jika ada stimulus dari Pemerintah Beijing dapat membantu kenaikan bursa Shanghai. Indeks akan bergerak pada kisaran Support menembus level 2873-2776 dan jika harga menguat akan mencoba menembus level Resistance pada 3053-3165.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang