Bursa saham Asia merupakan bursa yang aktif di awal perdagangan awal pekan ini, sementara bursa Eropa dan Amerika sebagian besar masih libur memperingati Paskah.
Bursa Asia sebagian besar berakhir di zona merah dengan Dolar AS menguat pada hari Senin karena investor berhati-hati menunggu data ekonomi AS dan pidato oleh para pejabat Federal Reserve minggu ini termasuk ketua The Fed Janet Yellen Selasa malam besok, yang bisa memberikan sinyal hawkish percepatan kenaikan suku bunga AS dari yang diharapkan.
Dalam pekan terakhir, dolar AS telah dibantu oleh data produk domestik bruto AS yang lebih kuat dari yang diperkirakan dan komentar dari beberapa pejabat Fed menunjukkan bahwa pembuat kebijakan berpikir mereka bisa menaikkan suku bunga pada awal bulan depan.
Indeks dolar terhadap sekeranjang enam mata uang utama naik setinggi 96,339, tertinggi dalam hampir dua minggu. Pada perdagangan terakhir naik 0,1 persen di 96,273.
Pasar saham Jepang adalah pemenang satu-satunya di kawasan Asia. Kelemahan yen justru memberi Nikkei Jepang dorongan 0,8 persen ke penutupan tertinggi dalam dua minggu.
Lihat : Bursa Tokyo 28 Maret Berakhir Naik Terdukung Pelemahan Yen
Dengan pasar saham di Australia, Selandia Baru dan Hong Kong ditutup untuk liburan, indeks luas MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,1 persen.
Pasar Saham Korea berakhir turun, dan Taiwan menyerahkan keuntungan awal untuk menutup turun 0,2 persen.
Lihat : Bursa Seoul 28 Maret Berakhir Negatif Menantikan Pidato Yellen
Pasar Saham Tiongkok juga berbalik arah, dengan indeks Shanghai jatuh 0,3 persen dan CSI 300 kehilangan 0,4 persen.
Lihat : Indeks Shanghai 28 Maret Berakhir Turun Tertekan Kinerja Sektor Properti
Pasar saham ASEAN seperti Indonesia, Singapura, Malaysia dan Filipina semua berakhir turun, perdagangan antara 0,3 persen dan 1,2 persen lebih rendah.
Lihat : IHSG 28 Maret Berakhir Negatif Tergerus Profit Taking Investor Asing
PDB AS meningkat pada tingkat tahunan 1,4 persen pada Oktober-Desember, di atas dilaporkan sebelumnya kecepatan 1,0 persen, didorong oleh belanja konsumen yang cukup kuat, estimasi GDP ketiga menunjukkan pada hari Jumat.
Lihat : Ekonomi AS Q4-2015 Tumbuh 1,4% Didukung Belanja Konsumen
“Inflasi PCE telah meningkat akhir-akhir ini. The Fed mengatakan harga akan menjadi kunci dalam menentukan kebijakan sehingga data harus menarik banyak perhatian,” kata Masahiro Ichikawa, ahli strategi senior di Sumitomo Mitsui Asset Management.
Inflasi inti PCE tahunan naik 1,7 persen pada Januari, laju tercepat sejak Juli 2014.
Data tersebut akan dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Federal Reserve Janet Yellen dan pembuat kebijakan Fed beberapa lainnya pada Selasa, membuat kebijakan Fed menjadi fokus terbesar untuk saat ini.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa-bursa kawasan Asia akan terus mencermati pergerakan harga minyak mentah malam ini, dan terus mencermati komentar dan pidato para pejabat The Fed termasuk ketua Fed Janet Yellen untuk melihat arah kebijakan kenaikan suku bunga AS apakah jadi dinaikkan dalam waktu dekat ini atau tidak.
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang