Bursa Eropa pada hari Senin ini masih libur memperingati hari Paskah. Secara mingguan pada pekan lalu, bursa Eropa terpantau mencatatkan hasil negatif. Indeks Pan-Eropa STOXX 600 pada minggu lelu berakhir lebih rendah, turun 1,9 persen.
Pelemahan yang menekan bursa Eropa pekan lalu adalah serangan teroris di ibukota Belgia, Brussels. Sentimen lain yang melemahkan adalah pelemahan harga minyak mentah, dan juga komentar hawkish pejabat The Fed AS yang mendorong kenaikan suku bunga AS dipercepat, bahkan diusulkan secepat bulan April.
Minggu lalu perdagangan dengan waktu singkat karena berakhir hari Kamis, menyusul liburan Good Friday, dan pasar baru dibuka Selasa besok.
Bursa Eropa terlihat banyak dipengaruhi oleh sentimen eksternal seperti harga minyak mentah dan perkembangan ekonomi AS khususnya sentimen kenaikan suku bunga AS. Sedangkan dari domestik kawasan zona euro sendiri, justru kekuatiran keamanan global dengan adanya serangan teroris di Brussels menekan bursa saham kawasan Eropa.
Beberapa data ekonomi kawasan Eropa minggu lalu juga kurang menggembirakan. Prospek ekonomi Jerman masih terlihat suram. Penjualan Ritel Inggris turun. Pertumbuhan ekonomi Perancis melambat. Ada sedikit cerah yaitu aktifitas manufaktur dan jasa zona eropa bulan Maret rebound. Namun hasil ekonomi tersebut belum mampu mengangkat bursa Eropa.
Lihat : Aktifitas Manufaktur Dan Jasa Zona Eropa Maret Rebound
Lihat : Prospek Ekonomi Jerman Bulan April Sedikit Menyuramkan
Lihat : Penjualan Ritel Inggris Bulan Februari Turun, Tahunan Melambat
Lihat : Pertumbuhan Ekonomi Perancis Q4-2015 Melambat
Pada perdagangan yang akan dimulai esok malam, Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bursa Eropa akan mencermati pergerakan harga minyak mentah dan pidato Janet Yellen yang menjadi arahan kapan akan dilaksakanakan kenaikan suku bunga AS berikutnya.
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang