Ditengah perdagangan sesi Eropa hari Kamis (24/04), kurs euro dan pound sterling berhasil bangkit dari tekanan dollar sepanjang perdagangan pekan lalu. Diantara kedua rival utama dollar ini hanya pound sterling yang berhasil menekan lebih banyak dibandingkan euro, euro sendiri rebound dari pelemahan 6 hari perdagangan berturut sedangkan pound pekan lalu sempat tunjukkan penguatan.
Pekan lalu kedua kurs kawasan Eropa ini alami tekanan jual yang sangat besar pasca serangan teror di Brussel-Belgia yang salah satunya menyerang bandara internasional ibukota negara yang ada di wilayah Eropa bagian barat. Selain itu ditambah dengan kekuatan dollar oleh sentimen percepatan kenaikan lanjutan suku bunga the Fed.
Dari sisi pergerakan dollar AS, indeks dollar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap rival utamanya alami penyusutan kekuatan sore ini, dan malam ini pelemahan dollar bisa semakin bertambah oleh rilis data core PCE dan juga data personal spending Amerika yang diperkirakan menurun.
Pergerakan kurs poundsterling di sesi Eropa (10:00:35 GMT) menguat terhadap dollar AS, setelah dibuka rendah pada 1.4123 di awal perdagangan (00.00 GMT), kurs pound naik 46 pips atau 0,4% dan nilai bergulir berada pada 1.4169. Selanjutnya pair ini diperkirakan akan menuju kisaran resistennya di kisaran 1.4132.
Pergerakan kurs euro di sesi Eropa (10:00:35 GMT) menguat terhadap dollar AS, setelah dibuka rendah pada 1.1159 di awal perdagangan (00.00 GMT), kurs pound naik 7 pips atau 0,01% dan nilai bergulir berada pada 1.1166. Selanjutnya pair ini diperkirakan akan menuju kisaran resistennya di kisaran 1.1178.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang