Market Outlook 28 March – 1 April 2016

1024

Minggu lalu bursa pasar modal di Indonesia terpantau terkoreksi secara terbatas dengan investor yang mengambil posisi ambil untung dalam minggu yang pendek karena adanya libur Jumat Agung, sehingga secara mingguan bursa ditutup terkoreksi tipis ke level 4,827.09. Untuk minggu berikutnya ini (28 Maret – 1 April) IHSG kemungkinan pasar akan lebih wait and see menantikan data yang dapat berkorelasi dengan perkembangan suku bunga the Fed di bulan April. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di posisi 4930 dan 4990, sedangkan support di level 4760 dan kemudian 4650.

Mata uang rupiah seminggu lalu terpantau akhirnya mengalami koreksi sementara mata uang dollar sedang bangkit menguat secara global, di mana secara mingguan rupiah melemah ke level 13,250. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 13,280 dan 13,400, sementara support di level 12,925 dan 12,830.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
•    Dari kawasan Amerika: berupa rilis data CB Consumer Confidence dan testimony pimpinan the Fed Yellen pada Selasa malam; diikuti dengan rilis ADP Non-Farm Employment Change pada Rabu malam; dilanjutkan dengan data tenaga kerja Unemployment Claims pada Kamis malam; ditutup dengan rilis Non-Farm Employment Change dan Unemployment Rate, serta ISM Manufacturing PMI pada Jumat malam.
•    Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data Current Account Inggris pada Kamis sore; diteruskan dengan rilis Manufacturing PMI Inggris pada Jumat sore.
•    Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis data Manufacturing PMI dan Caixin Manufacturing PMI China pada Jumat pagi.

Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar terlihat balik menguat dengan adanya indikasi pasar the Fed mungkin akan menaikkan suku bunganya pada bulan April, di mana secara mingguan index dollar AS terpantau bangkit menguat ke level 96.230. Sementara itu, pekan lalu euro dollar terpantau melemah ke level 1.1169. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.0820 dan 1.0715 sementara resistance pada 1.1375 dan kemudian 1.1495.

Poundsterling minggu lalu terlihat melemah ke level 1.4139 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level support pada 1.3830 dan kemudian 1.3650 sedangkan resistance pada 1.4675 dan 1.4805. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir menguat ke level 113.12. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 114.90 dan 117.55, serta support pada 110.70 serta level 107.60. Sementara itu, Aussie dollar terpantau turun ke level 0.7504. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.7415 dan 0.7100, sementara resistance level di 0.7680 dan 0.7850.

Pasar Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat dengan melemahnya yen yang mendorong penguatan saham di Jepang dan kawasan. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau mengalami penguatan ke level 17002. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 17960 dan 18570, sementara support pada level 16510 dan lalu 15850. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 20345. Minggu ini akan berada antara level resistance di 21465 dan 22800, sementara support di 19800 dan 18875.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau membukukan pelemahan tipis di tengah spekulasi pasar akan kemungkinan the Fed menaikkan suku bunga bulan depan. Dow Jones Industrial secara mingguan melemah tipis ke level  17,510.39, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 17905 dan 18185, sementara support di level 17125 dan 16160. Index S&P 500 minggu lalu melemah terbatas ke level 2,031.14 dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2100 dan 2135, sementara support pada level 1970 dan 1890.

Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau tertekan ke posisi empat minggu terendahnya dalam situasi dollar yang menguat, sehingga berakhir dalam harga emas dunia yang melemah ke level $1216.80 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1284 dan berikut $1307, serta support pada $1200 dan $1180. Di Indonesia, harga emas terpantau turun tipis ke level Rp515,113.

Dinamika harga instrumen investasi ternyata bergerak begitu aktif, bahkan selama 24 jam dalam 5 sampai 6 hari perdagangan. Buat banyak investor retail lokal tidak mungkin untuk terus memantau pergerakan harga secara non-stop. Dalam situasi seperti ini, akan terasa manfaat dari online trading system. Inilah sistem investasi di mana kita dapat pasang order terlebih dahulu, bahkan dengan programming yang telah ditentukan sebelumnya. Begitu banyak metode dan teknik untuk trading profit. Kalau Anda mau belajar lebih jauh, ikuti terus Vibiznews.com. Semua serba investasi ada di situ. Mari, terus maju bersama Vibiznews.com untuk keuntungan investasi Anda, pembaca setia Vibiznews! Tak lupa disampaikan, bagi pembaca yang merayakannya: Selamat hari raya Paskah!

 

alfredBy Alfred Pakasi ,

CEO Vibiz Consulting
Vibiz Consulting Group

 

 

 

 

 

 

Editor: Jul Allens

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here