Pembangunan Infrastruktur Terus Menjadi Fokus Pemerintah

784

Pembangunan infrastruktur terus menjadi fokus pembangunan pemerintah saat ini. Hal tersebut dinyatakan Presiden Joko Widodo saat memberikan arahan kepada para menteri, kepala badan, dan eselon I Kementerian/Lembaga (K/L) agar bekerja lurus sesuai yang sudah digariskan.

“Ada dua hal prioritas yang fokus ingin kita kerjakan dalam lima tahun ke depan. Yang pertama, deregulasi. Yang kedua, percepatan pembangunan infrastruktur. Fokusnya di situ,” kata Presiden Jokowi saat memberikan arahan di Rapat Kerja Pemerintah di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Selasa (22/3).

Demikian juga dalam kunjungan kerja Presiden Jokowi pekan lalu, terus terlihat fokus dan memberikan berbagai pemikiran bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur ini.

Mempersatukan Rakyat Indonesia

Presiden Jokowi menegaskan pembangunan infrastruktur seperti bandar udara, jalan tol, pelabuhan, jalur kereta api, dan tol laut harus dibangun untuk mempersatukan seluruh daerah yang ada di Indonesia, dari provinsi yang paling barat sampai provinsi yang paling timur, kabupaten yang paling barat sampai kabupaten dan kota paling timur.

“Konektivitas ini akan mempersatukan rakyat, mempersatukan masyarakat. Orang Aceh mau terbang ke Raja Ampat bisa, orang Lhokseumawe mau terbang langsung ke Wamena bisa, dari Tarakan langsung terbang ke Aceh juga bisa, dari Tarakan mau terbang ke Wamena juga bisa,”  kata Presiden Presiden Jokowi saat meresmikan Bandar Udara Juwata di Tarakan, Kalimantan Utara (23/3).

Mengejar ketertinggalan inftastruktur

Presiden Joko Widodo mengungkapkan infrastruktur yang ada di Indonesia saat ini sudah tertinggal jika dibandingkan dengan negara tetangga kita seperti Malaysia dan Singapura. Untuk itu, Indonesia harus mempercepat pembangunan infrastruktur untuk mengejar ketertinggalan tersebut.

“Ini basic sekali, ini pondasi. Kalau (pembangunan infrastruktur) ini tidak dipercepat, ya kita akan ditinggal oleh kompetisi itu. Kalau ini tidak dikerjakan siang-malam, ya kita akan ditinggal oleh persaingan itu,” kata Presiden Jokowi saat meresmikan Bandar Udara Juwata di Tarakan, Kalimantan Utara (23/3).

Menekan biaya logistik dan transportasi

Presiden Jokowi juga mengungkapkan, belum memadainya infrastruktur, menyebabkan biaya logistik dan biaya transportasi di Indonesia mahal sekali, 2 sampai 2,5 kali lipat kalau dibandingkan dengan Malaysia maupun Singapura sehingga harga produk kita menjadi mahal semuanya.

Tiga hal tersebut masih sedikit dari manfaat yang Pesiden Jokowi cetuskan, karenanya sebagai upaya untuk memperkuat dan mengawasi pembangunan infrastrukur, Presiden sendiri komitmen untuk mengawasi dan turun langsung memperhatikan pembangunan infratsruktur ini, dan hal tersebut tidak hanya menjadi komitmennya sebagai Presiden, namun juga diharapkan dilakukan oleh seluruh pihak yang bertanggung jawab dan terkait di dalamnya.

Presiden Jokowi  menyatakan sudah memerintahkan kepada Menteri PU Pera dan Menteri Perhubungan yang banyak berhubungan dengan infrastruktur untuk mengejar ketertinggalan tersebut.

“Kejar sudah, kerja jangan 1 shift, kerja 3 shift,” ujar Jokowi kepada Menteri PU Pera dan Menhub.

Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa dia akan melakukan pengecekan untuk setiap proyek-proyek besar infrastruktur. Selain controlling yang bagus, lanjut Presiden, pengecekan proyek tersebut juga akan memberikan semangat, kualitas yang baik, serta kecepatan selesainya juga bisa cepat.

“Karena kalau saya cek 6 kali, menterinya pasti 12 kali. Kalau menterinya 12 kali, dirjen-nya pasti 24 kali, pasti itu. Mesti seperti itu. Juga controlling-nya akan bagus, kualitasnya akan baik. Yang bekerja juga merasa diawasi, merasa dikejar untuk cepat selesai,” kata Jokowi.

 

Pembanguna infrastruktur terus menjadi perhatian dan fokus pemerintah. Pada pekan lalu, saat kunjungan Presiden Jokowi ke Jawa Timur maupun Kalimantan, maka terlihat pembangunan infrastruktur terus emnjadi perhatian dan sorotan untuk dilaksanakan.

Pembangunan Proyek Hambalang, Jawa Barat Yang Mangkrak

Presiden memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk melakukan pengecekan menyeluruh terhadap kondisi bangunan dan lingkungan sekitar untuk selanjutnya menentukan langkah apa yang akan diambil terhadap proyek tersebut.

“Kalau dilanjutkan untuk apa? Apakah masih seperti yang lama untuk sekolah olahraga, atau mungkin diubah saja, jadi Wisma Atlet misalnya, atau diubah jadi pelatnas, atau diubah jadi rusunawa,” kata Presiden seraya menyebutkan, kondisi tanah yang labil juga menjadi salah satu pertimbangan apakah proyek tersebut akan dilanjutkan atau tidak. Demikian dinyatakan Presiden saat mengnjungi Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang di Sentul, Jawa Barat, Jumat (18/3).

 

Peresmian Jalan Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) seksi IV, Jawa Timur

Mengawali kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Timur, Presiden Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) seksi IV sepanjang 18,47 kilometer yang memanjang dari Krian hingga Mojokerto, pada Sabtu (19/3) siang di Kabupaten Mojokerto.

Jalan Tol Sumo merupakan bagian dari Tol Trans Jawa, yang terdiri dari empat seksi yaitu:
– Seksi IA : Waru-Sepanjang (2,3km) dan Seksi IB : Sepanjang–Western Ring Road (4,3km);
– Seksi II : Western Ring Road – Driyorejo (5,1km);
– Seksi III : Driyorejo – Krian (6,1km);
– Seksi IV : Krian – Mojokerto (18,47km).

 

Persemian Bendungan Nipah, Madura, Jawa Timur

Presiden Joko Widodo pada Sabtu (19/3) siang berada di Sampang, Madura,  meresmikan pengoperasian Bendungan Nipah.

Menurut Presiden, bendungan ini akan mengairi sawah seluas 1.150 Ha. Sawah-sawah itu terdiri dari 925 Ha sawah baru yang merupakan pengembangan sawah tadah hujan dan 225 Ha merupakan areal sawah existing. Dengan manfaat tambahan,  sebagai konservasi sumber daya air dan daerah wisata serta perikanan air tebar.

Bendungan Nipah di Sampang ini dibangun untuk dapat berfungsi dalam umur layanan 50 tahun. Oleh sebab itu, pengelolaan bendungan yang berkelanjutan menjadi keharusan.

 

Peresmian Jembatan Tayang, Sanggau, Kalimantan Barat

 Presiden Jokowi meresmikan Jembatan Tayan di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Selasa (22/3) siang.

Jembatan Pak Kasih Tayan merupakan bagian dari jalur Trans Kalimantan. Jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Kalimantan dengan total panjang 1.650 m. Jembatan ini menghubungkan Provinsi Kalimantan Barat di bagian Utara, dengan Provinsi Kalimantan Tengah di bagian Selatan.

Jembatan yang memiliki dua bentang utama, pertama panjangnya 430 meter dan bentang kedua mencapai 1.220 meter dengan lebar 11 m.

 

Pembangunan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat

Presiden Joko Widodo tiba di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Rabu (23/3) siang.

Titik pertama peninjauan adalah area pemeriksaan (check point) pintu kedatangan ke Indonesia. Kemudian menuju proyek gedung PLBN yang sedang dalam pembangunan, gedung baru inilah nantinya yang akan menjadi gedung utama PLBN. Peninjauan berakhir di monumen garuda yang berada di pintu depan. Keseluruhan pembangunan PLBN ini akan diselesaikan pada akhir tahun 2016.

 

Peresmian Bandara Internasional Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara

Presiden Jokowi pada hari Rabu (23/3) meresemikan Bandara Internasional Juwata di Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara.

Bandara Internasional Juwata adalah bandar udara yang terletak di Kota Tarakan, provinsi Kaltara. Bandara ini terletak hanya sekitar 3,5 km dari pusat kota. Memiliki runway dengan panjang 2.250 meter, lebar 45 meter.

Bandara ini dapat didarati oleh pesawat berbadan sedang dari Boeing dan Airbus, juga ATR dan pesawat-pesawat kecil, seperti Caravan serta melayani penerbangan ke kota-kota diantaranya Jakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, juga ke kota-kota kecil, seperti Berau, Nunukan, Malinau, dan Tanjung Selor. Terminal seluas 12.440 m2 ini mampu menampung 3 juta penumpang dalam satu tahun.

 

Target Penyeselaian Pembangunan Waduk Teritip, Balikpapan, Kalimantan Timur

Pada hari Kamis (24/3), Presiden Jokowi meninjau proyek pembangunan Waduk Teritip, Balikpapan, Kalimantan Timur. Presiden meminta agar sebelum musim hujan datang proyek ini bisa selesai.

Menurut Presiden, Waduk Teritip ini dibangun dari sinergi antara APBN Pusat dan APBD daerah. Dari APBD sebesar Rp86 miliar kemudian dari APBN kira-kira Rp370 miliar.

Presiden berharap tahun depan Waduk Teritip sudah menjadi tampungan air baku bagi masyarakat di Balikpapan dan sekitarnya, dan yang kedua juga bisa untuk menghindari banjir dan untuk pariwisata.

 

Pembangunan  Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Selesai 2018

Presiden Jokowi meninjau proyek pembangunan  Jalan Tol Balikpapan-Samarinda pada Kamis (24/03). Nilai investasi Jalan tol dengan panjang 99,02 Km (4 lajur, 2 arah) ini sebesar Rp 13, 112 triliun, dan terbagi menjadi lima seksi, yakni :

• Seksi I membentang dari Km 13 Balikpapan-Samboja (25,07 Km)

• Seksi II Samboja-Palaran I (23,26 Km)

• Seksi III Samboja-Palaran II (21,9 Km)

• Seksi IV Palaran-Jembatan Mahkota II (17,70 Km)

• Seksi V yakni Km 13 – Sepinggan Balikpapan (11,09 Km).

Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan bahwa kunjungannya kali ini untuk memastikan bahwa proyek ini kembali dilaksanakan setelah 5 tahun terhenti. “Dan ternyata betul sudah November mulai lagi. Konstruksi sudah selesai 7.6 km dan total investasi nantinya kurang lebih Rp13 triliun,” katanya.

 

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here