Mengakhiri perdagangan sesi Asia hari Selasa (29/03) dollar AS yang sejak awal perdagangan berusaha bergerak kuat setelah alami tekanan jual oleh rilis data ekonomi semalam yang tidak mendukung ekspektasi percepatan kenaikan lanjutan Fed rate bulan depan, akhirnya berhasil menguat kembali dan menekan rival utamanya.
Memulai perdagangan sesi Eropa, pasar memburu dollar AS kembali merespon dini pidato Janet Yellen sebagai gubernur Fed dalam pertemuan Economic Club di New York yang membicarakan prospek kebijakan moneter bank sentral Amerika tersebut. Pasar mengharapkan dalam pidato tersebut ada pernyataan yang hawkish sehingga mengangkat tinggi dollar AS kembali, pekan lalu dollar terangkat oleh pernyataan hawkish beberapa petinggi Fed mengenai percepatan kenaikan suku bunga lanjuatan.
Respon dini pasar global akan pidato Janet Yellen berhasil membuat dollar berhasil kalahkan kembali rival-rival utamanya demikian juga terhadap kurs komoditas. Harga minyak mentah yang masih menurun turut membebani langkah kurs komoditas seperti aussie, loonie dan kiwi dollar.
Dan secara fundamental pergerakan dollar AS hari ini dip royeksikan akan semakin kuat oleh rilis data ekonomi Amerika seperti sentimen konsumen CB dan pidato Janet Yellen. Indeks dollar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap rival utamanya di pasar spot terkini, menguat sekitar 0,2% setelah dibuka pada posisi 95,95 dan siang ini sedang bergerak dalam kisaran 96,21.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang