Mengakhiri perdagangan sesi Asia hari Rabu (30/03) dollar AS yang sejak awal perdagangan masih terus ditekan oleh rival utamanya semakin ditinggalkan masih merespon sentimen pernyataan dovish Janet Yellen semalam. Apapun progres kenaikan lanjutan suku bunga Fed sangat sensitif bagi pergerakan dollar AS, bisa terjadi penguatan bahkan terjadi pelemahan seperti yang terjadi 2 hari perdagangan terakhir.
Memulai perdagangan sesi Eropa, pasar masih menimbang untuk koleksi dollar AS kembali dan menunggu fundamental yang kuat untuk memburunya. Untuk perdagangan sesi Amerika nanti fundamental yang akan dirilis malam nanti masih belum dapat bangkitkan dollar AS, pasalnya rilis data ekonomi yang akan dirilis diperkirakan menunjukkan data yang lemah.
Automatic Data Processing, Inc., yang merupakan salah satu lembaga keuangan besar Amerika akan melaporkan data lapangan kerja terbaru untuk periode bulan Februari, dimana data tersebut diperkirakan akan menurun dari data periode sebelumnya.
Euro dan pound terpantau terus melanjutkan penguatannya, dimana pada awal perdagangan kurs pound sempat melemah. Untuk kurs komoditas meski harga minyak mentah masih menunjukkan penurunan harga aussie, loonie dan kiwi dollar masih tetap kuat mengalahkan dollar AS.
Indeks dollar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap rival utamanya di pasar spot terkini, melemah sekitar 0,3% setelah dibuka pada posisi 95,17 dan siang ini sedang bergerak dalam kisaran 94,85.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang