Ditengah perdagangan sesi Eropa akhir pekan (1/04), kurs pound sterling yang melemah diawal perdagangan sesi Asia masih terjebak di zona merahnya hari pertama perdagangan bulan April. Lemasnya pound untuk bangkit ditahan oleh laporan kinerja manufaktur Inggris yang mengecewakan berdasarkan survey Markit.
Markit Economics umumkan data manufaktur PMI bulan April menunjukkan peningkatan dari data periode bulan sebelumnya, dimana indeks menunjukkan posisi skor 51,0 sedangkan periode sebelumnya pada skor 50, 8.
Secara fundamental, penguatan euro juga masih dipengaruhi fundamental dollar yang menyuramkan, pasalnya pasar sangat kecewa dengan prospek kenaikan suku bunga lanjutan yang harus berhati-hati tahun 2016. Sehingga dollar masih banyak dilakukan profit taking.
Dari sisi pergerakan dollar AS, indeks dollar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap rival utamanya dan pekan ini jatuh ke posisi terendah dalam satu bulan terus alami penyusutan kekuatan sore ini. Dan malam nanti laju dollar sedikit menerima sentimen negatif dari data NPF AS bulan Maret yang diperkirakan menurun dari pekan sebelumnya.
Pergerakan kurs poundsterling di sesi Eropa (10:10:35 GMT) melemah terhadap dollar AS, setelah dibuka rendah pada 1.4359 di awal perdagangan (00.00 GMT), kurs pound turun 50 pips atau 0,5% dan nilai bergulir berada pada 1.4309.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair GBPUSD dapat lanjut ke posisi support 1.4270-1.4169 namun jika koreksi turun maka pair dapat kembali ke kisaran 1.4416-1.4472.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang