Pengaruh krisis global dari guncangan ekonomi Tiongkok akan meningkat di tahun-tahun mendatang sebagai pengaruh keuangan negara yang tumbuh dan penggunaan yuan sebagai mata uang yang meluas, kata Dana Moneter Internasional (IMF) pada hari Senin.
Dalam sebagian Global Financial Stability Report terbaru, IMF mengatakan perkembangan di pasar negara berkembang sekarang sepertiga hingga 40 persen dari variasi antara pengembalian pasar saham dan fluktuasi nilai tukar di seluruh dunia.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi dan produksi industri Tiongkok menekan pasar keuangan global tahun lalu, menyebabkan harga saham dan komoditas terjun di kedua pasar negara berkembang dan negara maju.
Lihat : S&P Turunkan Proyeksi Ekonomi Tiongkok Menjadi Negatif
Seperti diketahui, pasar global telah terguncang dua kali dalam satu tahun terakhir dengan anjloknya pasar saham di Tiongkok musim panas lalu dan dalam minggu pertama tahun 2016.
IMF mengatakan pasar telah menjadi sangat sensitif terhadap sinyal-sinyal ekonomi yang berasal dari Tiongkok dan bahwa para pembuat kebijakan seharusnya tidak mengirim pesan campuran.
“Sebagai peran Tiongkok dalam sistem keuangan global tumbuh, komunikasi yang jelas dan tepat waktu dari keputusan kebijakan, transparansi tentang tujuan kebijakan, dan strategi yang konsisten dengan pencapaian mereka akan semakin penting untuk menghindari reaksi pasar yang bergejolak dengan gaung yang lebih luas,” kata IMF dalam bagian dari laporan yang dirilis pada hari Senin.
Pasar akan semakin dipengaruhi oleh ukuran ekonomi Tiongkok, hubungan keuangan, seperti daftar perusahaan Tiongkok di pasar saham internasional dan pertumbuhan penggunaan yuan dalam transaksi internasional.
IMF mengatakan pemodelan pengembalian ekuitas di 13 pasar negara berkembang lainnya dan 25 negara maju menemukan bahwa dampak tekanan dari Tiongkok berubah signifikan secara statistik tak lama setelah krisis keuangan 2007-2009.
“Di luar pertumbuhan yang berkelanjutan dalam pentingnya ekonomi Tiongkok, ukuran pengaruh krisis keuangan juga akan tumbuh karena transisi ke sistem keuangan yang lebih berbasis pasar dan penurunan segmentasi pasar,” kata IMF.
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang