Mengawali perdagangan saham di bursa Tiongkok Rabu (06/04), Indeks Shanghai dibuka negatif, namun saat ini bergerak naik turun, saat ini terpantau turun -3,94 poin atau -0,13 persen pada 3049.13. Pergerakan naik turun Indeks Shanghai terpicu kekuatiran ekonomi Tiongkok dengan adanya laporan kerugian valuta asing dan diharapkan adanya stimulus untuk ekonomi Tiongkok.
Lihat : Indeks Shanghai 1 April Ditutup Positif Terdorong Penguatan Manufaktur Tiongkok
Indeks Shanghai pagi ini sempat menguat setelah data aktifitas sektor jasa swasta Tiongkok rebound, naik dari sebelumnya.
Sebuah pengukuran aktifitas jasa swasta Tiongkok menunjukkan kecepatan yang lebih cepat dari ekspansi di bulan Maret setelah Beijing bergeser ke sektor jasa untuk menopang pertumbuhan di negara ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
Indeks Caixin Services PMI Tiongkok naik menjadi 52,2 pada bulan Maret dari 51,2 pada bulan Februari, Caixin Media Co dan perusahaan riset Markit mengatakan Rabu (06/04), menunjuk pada pemulihan diluar sektor pabrik negara.
Lihat : Aktifitas Sektor Jasa Maret Tiongkok Meningkat
Namun indeks kembali bergerak negatif tertekan kekuatiran ekonomi Tiongkok, menyusul laporan bahwa banyak perusahaan Tiongkok mengalami kerugian valuta asing akibat devaluasi Yuan.
Dampak dari devaluasi Yuan bulan Agustus tahun lalu telah muncul di hasil tahunan perusahaan publik dan investor Tiongkok yang semakin memberikan kekuatiran akan terus berlanjut.
Sekitar 980 perusahaan Tiongkok yang terdaftar melaporkan gabungan kerugian valuta asing 48,7 miliar yuan ($ 7,5 miliar) untuk tahun lalu, hampir 13 kali jumlah pada tahun 2014, data kompilasi Bloomberg menunjukkan. Keuntungan pada perusahaan tersebut merosot 11 persen tahun lalu menjadi 789,2 miliar yuan. Perusahaan minyak milik negara China Petroleum & Chemical Corp, atau Sinopec, dilaporkan alami kerugian bersih valuta asing 3,9 miliar yuan, meningkat dari 179 juta yuan pada tahun 2014.
Anjloknya 4,5 persen yuan tahun lalu, terbesar sejak tahun 1994, membengkakkan biaya pendanaan bagi perusahaan Tiongkok, peminjam dolar terbesar di Asia. Penyusutan lebih pada bulan Januari memicu kekalahan saham global dan berkontribusi pada 31 persen penurunan kuartal pertama dalam penjualan obligasi dolar Tiongkok. Sementara renminbi telah rally terhadap dolar AS selama dua bulan, masih melemah terhadap sekeranjang mata uang.
Lihat : Kerugian Valas Perusahaan Tiongkok 2015 Mencapai $ 7,5 Miliar Akibat Devaluasi Yuan
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya indeks Shanghai diperkirakan masih berpotensi melemah terbatas dengan kekuatiran ekonomi Tiongkok, dan dinantikan stimulus kebijakan dari pemerintah Tiongkok yang dapat menguatkan ekonominya. Indeks akan bergerak pada kisaran Support menembus level 2979-2899 dan jika harga menguat akan mencoba menembus level Resistance pada 3118-3207.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang