Dollar Sesi Asia 7 April Sedang Sesak Nafas

622

Diawal perdagangan forex hari Kamis (6/04)   dollar AS masih sesak nafas ditekan berbagai sentimen perdagangan sebelumnya, dimana risalah pertemuan Fed bulan lalu dan pernyataan 2 pejabat bank sentral Amerika tersebut semalam menjadi penekan utama selain pernyataan Shinzo Abe. Dalam risalah pertemuan FOMC bulan lalu dengan tegas menyatakan bahwa kenaikan suku bunga lanjutan tahun 2016 dipangkas menjadi 2 kali dari 4 kali yang akhir tahun lalu ditetapkan.

Selain itu Presiden Fed St Louis James Bullard mengatakan Fed bisa menaikkan suku pada pertemuan apapun, namun  sulit bagi The Fed untuk menaikkan suku bulan ini. Sedangkan kemarin pagi, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyarankan pemerintah berhati-hati terhadap kenaikan nilai yen, dan menyerukan kepada  negara-negara lain harus menghindari  usaha untuk melemahkan mata uang mereka dengan intervensi yang tidak wajar.

Dalam perdagangan forex sesi Amerika semalam, ditengah pelemahan dollar AS terhadap rival utamanya hanya kurs pound yang melemah sendiri. Pound melemah oleh rilis data perubahan nilai kredit perumahan oleh BOE yang menunjukkan penurunan data pada kuartal pertama tahun ini.

Indeks dollar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap rival utamanya  di pasar spot terkini sedang bergerak negatif, perdagangan semalam  ditutup turun 0,11% pada 94,50. Dan terhadap yen, dollar telah jatuh ke posisi terendah sejak perdagangan Oktober 2014.

Untuk penggerak fundamental hari ini, khususnya pada sesi Amerika malam nanti pasar dapat mencermati data unemployment claims pekan lalu dan juga diskusi antara Presiden Fed Janet Yellen dan mantan presiden Fed zaman pemerintahan Presiden AS Jimmi Carter dan Ronald Reagen di New York yaitu Paul Volcker.

 

 

Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here