Harga rumah di Inggris naik kembali pada bulan Maret dan setelah pada bulan sebelumnya harga rumah di negeri tersebut jatuh dari kenaikan tinggi dibulan Januari. Perkembangan harga rumah tersebut secara kuartalan berdasarkan survey yang dilakukan divisi Halifax and Bank of Scotland dan dilaporkan sore ini (5/11) alami peningkatan dari kuartal sebelumnya.
Berdasarkan survey harga penjualan terhadap 15 ribu unit rumah di Inggris, Halifax laporkan kenaikan harga rumah pada bulan Maret lalu merupakan kenaikan harga tertinggi sepanjang sejarah, harga rumah tersebut naik 10,1 persen dalam tiga bulan hingga Maret dari tahun lalu setelah naik 9,7 persen dalam tiga bulan hingga Februari. Para ekonom sebelumnya memperkirakan kenaikan harga rumah hanya naik 9,5 persen.
Melihat harga rumah secara bulanan alami kenaikan hingga 2,6 persen pada bulan Maret dari bulan Februari 2016 yang turun 1,5 persen dari kenaikan bulan sebelumnya, kenaikan bulanan merupakan kenaikan terbesar sejak Agustus tahun lalu.
Memburuknya prospek ekonomi Inggris dan ketidakpastian jelang referendum keluarnya Inggris dari Uni Eropa pada bulan Juni nanti mengancam akan penjualan rumah di negeri tersebut dalam beberapa bulan kedepan. Dan ini akan membuat harga jual rumah dapat menurun kembali.
Dilihat dari kota-kota besar di Inggris, harga properti di London saat ini terus meningkat hingga mencapai lebih dari dua kali lipat nilai rata-rata nasional di Inggris, Mahalnya harga property di pusat Inggris ini tercermin juga dengan mahalnya harga sewa rumah ataupun kamar di kota tersebut. Seperti contoh, harga sewa kamar kecil yang posisinya di kolong tangga dihargai oleh pemilik rumah sebesar £500 (Rp11juta). Hanya masyarakat Inggris sendiri yang tahu seberapa mahal harga property di negeri mereka sendiri.
Joel/VMN/VBN/senior Analyst Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens
