Defisit perdagangan barang dan jasa Inggris menyempit sedikit tapi Inggris mengalami rekor defisit dengan negara-negara Uni Eropa pada bulan Februari, angka resmi yang dirilis pada hari Jumat (08/04) menunjukkan.
Menurut Kantor Statistik Nasional (ONS), defisit dengan Uni Eropa berdiri pada rekor £ 8.6bn pada Januari karena ekspor ke blok 28-negara naik 4% dan impor dari Uni Eropa naik 6,7%. Ekspor barang yang diperdagangkan ke Uni Eropa masih turun 1,3% dalam tiga bulan hingga Februari dibandingkan dengan tiga bulan hingga November, sedangkan impor barang yang diperdagangkan dari Uni Eropa naik 1,1% dalam tiga bulan hingga Februari dibandingkan dengan tiga bulan November.
Defisit Inggris pada perdagangan barang dan jasa turun menjadi £ 4,8 milyar ($ 6.7bn, € 5.9bn) pada bulan Januari dari revisi naik tajam £ 5.2bn pada bulan sebelumnya. Defisit barang saja menyusut dari £ 10.5bn pada bulan Desember 2015 untuk £ 10.3bn pada bulan Januari. Total angka defisit perdagangan, bagaimanapun, tetap di atas kekurangan bulanan rata-rata £ 3.1bn tercatat pada tahun 2015.
Di tengah serangkaian angka perdagangan mengecewakan, total ekspor memperlihatkan beberapa kenaikan seperti kenaikan 0,9% secara bulanan dengan ekspor barang yang diperdagangkan tidak termasuk minyak naik 1,4%. Dalam hal volume, ekspor barang yang diperdagangkan naik 1,9% secara bulanan pada bulan Februari.
Namun, tren yang mendasari dalam ekspor tetap lemah seperti total ekspor barang dan jasa masih turun 1,7% dalam tiga bulan hingga Februari dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Dalam hal volume, ekspor barang yang diperdagangkan turun sebesar 1,9% dalam tiga bulan hingga Februari dibandingkan dengan tiga bulan hingga November.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
