Mengamati pergerakan kurs euro pada perdagangan forex sesi Asia akhir pekan (8/04) terpantau masih bergerak negatif melanjutkan sentimen pelemahan yang terjadi perdagangan sebelumnya. Meski dollar sedang lemah perdagangan sebelumnya, pasar tidak tertarik terhadap pair EURUSD dan melakukan aksi jual pasca rilis pernyataan Mario Draghi dalam laporan tahunan ECB semalam.
Dalam pernyataan dovish tersebut, ECB belum memiliki sikap yang kuat untuk menghadapi resiko pelemahan ekonomi global yang diperkirakan masih terus berlangsung pada tahun berikutnya. Bahkan meski inflasi masih rendah, ECB tetap pertahankan kebijakannya.
Secara fundamental, pergerakan euro hari ini dapat dipengaruhi oleh beberapa rilis data seperti data ekonomi Jerman dan Perancis berupa data trade balance dan current account Jerman serta produksi industri dan neraca anggaran Perancis.
Dari sisi pergerakan dollar AS, indeks dollar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap rival utamanya bergerak positif setelah perdagangan sebelumnya anjlok terhadap safe haven oleh kekhawatiran pasar akan pertumbuhan ekonomi global.
Lihat: Dollar Sesi Asia Akhir Pekan Dihibur Janet Yellen
Pergerakan kurs Euro di sesi Asia (01:50:35 GMT) bergerak lemas terhadap dollar AS, setelah dibuka turun pada 1.1375 di awal perdagangan (00.00 GMT), kurs Euro naik 12 pips atau 0,1% dan nilai bergulir berada pada 1.1365.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair EURUSD dapat turun ke posisi 1.1324-1.1272 namun jika koreksi maka pair dapat naik kembali ke kisaran 1.1388-1.1440.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang