Diawal perdagangan forex sesi Eropa (8/04) dollar AS bertahan dalam penguatan terhadap beberapa rival utamanya namun masih berada dalam posisi terlemah dalam 17 bulan terhadap yen. Penguatan dollar siang ini mendapat tenaga dari pernyataan Menteri Keuangan Jepang Taro aso pagi tadi tentang penguatan yang terjadi pada kurs yen.
Taro Aso menyatakan kenaikan nilai tukar yen terhadap dollar sebenarnya tidak diinginkan atau meningkat sepihak, karenanya pemerintah dan bank sentral negeri tersebut akan intervensi untuk menurunkan kembali nilai kurs yen terhadap dollar. Sebelumnya diawal perdagangan sesi Asia dollar menerima suntikan dari pernyataan Janet Yellen dalam diskusi panel dengan mantan presiden Fed sebelumnya yaitu Ben Bernanke dan Paul Volcker di New York.
Dalam diskusi tersebut Janet Yellen menyatakan kondisi ekonomi Amerika tidak dalam keadaan bubble seperti yang dinyatakan sebelumnya oleh calon Presiden Amerika Donald Trump dalam beberapa kali kampanyenya. Karenanya menurut Yellen keputusan menaikkan suku bunganya akhir tahun lalu bukanlah suatu kesalahan tapi suatu yang tepat bagi pertumbuhan ekonomi Amerika. Dan untuk kenaikan suku bunga berikutnya, kondisi perekonomian Amerika sudah siap kesana.
Hingga pasar forex sesi Asia ditutup dollar hanya menguat terhadap kurs yen, euro dan swissfranc, namun masih anjlok terhadap kurs pound dan kurs komoditas seperti aussie, loonie dan kiwi dollar. Indeks dollar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap rival utamanya di pasar spot terkini sedang bergerak positif, dan sedang menguat 0,01% setelah diawal perdagangan berada di posisi 94,53 dan kini bergulir pada kisaran 94,61.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang