Pada pembukaan perdagangan bursa saham Korea Selatan awal pekan Senin (11/04) dibuka negatif, saat ini terpantau turun -3,05 poin, atau -0,15 persen, pada 1969.00. Pelemahan indeks Kospi terpicu kehati-hatian investor menantikan rilis data ekonomi Tiongkok yang akan dirilis pagi ini juga rencana pertemuan tingkat tinggi negara-negara G-20.
Lihat : Bursa Seoul 8 April Ditutup Turun Tipis Terkena Profit Taking
Indeks Kospi dibuka melemah mengabaikan penguatan di bursa Wall Street pada akhir pekan kemarin dan kenaikan harga minyak mentah, juga kenaikan mata uang Won.
Pagi ini dari Tingkok, akan dirilis data indikator ekonomi Inflasi Tiongkok yang menjadi fokus investor global. Pelemahan data ekonomi akan memberikan kekuatiran lanjutan ekonomi Tiongkok yang dapat menekan pasar global.
Investor juga akan mencermati pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara G-20 yang akan digelar akhir pekan ini di Washington.
Pada awal perdagangan saham pagi ini, saham kelas berat pasar diperdagangkan mixed, dengan pemain top saham Samsung Electronics turun 1,79 persen dan saham Hyundai Motor naik 0,69 persen. Sedangkan saham perusahaan milik negara Korea Electric Power Corp naik 0,86 persen dan saham pembuat baja kelas atas POSCO datar.
Mata uang Won diperdagangkan pada 1,151.45 terhadap dolar AS, naik 2,35 won dari penutupan sesi sebelumnya.
Sementara untuk indeks kospi berjangka terpantau turun -0,05 poin atau -0,02% pada 242.15, turun dari posisi penutupan sebelumnya pada 242.20.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Kospi selanjutnya berpotensi melemah terbatas jika data ekonomi Tiongkok tidak sesuai harapan dan melemahkan bursa Tiongkok. Namun jika sebaliknya akan menguatkan bursa Seoul, mengingat sentimen positif juga memberikan dukungan seperti penguatan Wall Street dan kenaikan harga minyak mentah. Indeks Kospi diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 238.37-235.50 dan kisaran Resistance 244.43-247.69.
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
