Proyeksi Ekonomi Tiongkok World Bank (Melambat) Versus IMF (Meningkat)

698

World Bank atau Bank Dunia memperkirakan ekonomi Tiongkok melambat menjadi 6,7 persen pada 2016, demikian rilis Bank Dunia dalam laporan, Senin. Proyeksi tersebut setara dengan estimasi terakhir pada bulan Januari. Sedangkan proyeksi untuk 2017 sebesar 6,5 persen.

“Transisi Tiongkok cenderung lebih lambat namun pertumbuhan yang stabil terus berlanjut meskipun beberapa volatilitas di pasar keuangan,” demikian menurut East Asia and Pacific Economic Update, yang diterbitkan oleh bank dunia dua kali setahun.

Perlambatan pertumbuhan ini terutama terjadi di sektor real estate dan manufaktur. Kelebihan kapasitas telah menjadi hambatan pada berbagai industri, sementara sektor jasa tetap kuat, kata laporan itu.

Meskipun pertumbuhan PDB lebih lambat, penciptaan lapangan kerja perkotaan melampaui target tahunan pada tahun 2015 dan pendapatan rumah tangga tumbuh lebih cepat dari pertumbuhan PDB.

“Kapasitas keseluruhan ekonomi Tiongkok untuk menciptakan lapangan kerja sangat tinggi,” kata Sudhir Shetty, Chief Economist of the World Bank’s East Asia and Pacific Region.

Bank Dunia juga memperingatkan bahwa pertumbuhan kredit terus melebihi pertumbuhan PDB dan leverage masih meningkat. Sikap kebijakan moneter dan fiskal diperkirakan tetap akomodatif untuk membatasi risiko perlambatan pertumbuhan yang cepat yang dapat memicu penyesuaian di akumulasi ketidakseimbangan.

Bank Dunia juga memperkirakan pertumbuhan di Asia Timur untuk turun dari 6,5 persen pada 2015 menjadi 6,3 persen pada 2016 dan 6,2 persen pada 2017-2018.

“Pertumbuhan Asia Timur dan Pasifik terus berkontribusi kuat untuk pertumbuhan global. Kawasan ini menyumbang hampir dua-perlima dari pertumbuhan global pada tahun 2015, lebih dari dua kali kontribusi gabungan dari semua kawasan berkembang lainnya,” kata Victoria Kwakwa, World Bank East Asia and Pacific Regional Vice President.

Jika Bank Dunia memproyeksikan perlambatan, namun IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Tiongkok menguat.

Lihat : IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Global; Proyeksi Tiongkok Naik

IMF memperkirakan ekonomi Tiongkok akan tumbuh 6,5 persen pada 2016 dan 6,2 persen pada tahun 2017, keduanya naik 0,2 persen dari prediksi Januari-nya. Kenaikan proyeksi tersebut mencerminkan kebijakan stimulus yang diumumkan Tiongkok dan tren pertumbuhan yang kuat di sektor jasa mengimbangi kelemahan baru-baru ini dalam aktifitas manufaktur.

Terkait perekonomian Tiongkok, IMF mengatakan mungkin ada efek lebih besar dari transisi Tiongkok ke arah pertumbuhan yang lebih berkelanjutan berdasarkan konsumsi dan jasa. Tapi “akhirnya, proses yang akan menguntungkan keduanya, baik Tiongkok meupun dunia,” kata IMF.

Pada konferensi pers, Obstfeld mengatakan bahwa upaya Tiongkok untuk memastikan transparansi kebijakan serta kelancaran transisi akan mendukung pertumbuhan global. Dia meminta Tiongkok untuk lebih mereformasi BUMN, menangani kredit bermasalah, dan memperkuat kerangka peraturan.
Ekonomi AS diperkirakan tumbuh 2,4 persen pada 2016 dan 2,5 persen pada tahun 2017, turun 0,2 persen dan 0,1 persen poin masing-masing dari perkiraan sebelumnya.

Namun secara keseluruhan proyeksi keduanya, baik Bank Dunia dan IMF, menyatakan pertumbuhan ekonomi Tiongkok bisa membaik dengan beberapa peringatan dari Bank Dunia maupun IMF yang perlu menjadi pertimbangan Pemerintah Beijing, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara tirai bambu tersebut.

 

Freddy/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here