Mengakhiri perdagangan forex sesi Asia dan masuk dalam sesi Eropa hari Kamis (14/04), kurs utama dunia yaitu dollar AS terpantau masih menguat terhadap banyak mata uang di dunia. Kekuatan dollar berhasil menekan semua rival-rivalnya didapat dari rally bursa saham Asia yang disupport oleh mulusnya data ekonomi Tiongkok.
Terhadap rival utamanya, yang paling banyak jatuh nilai pelemahannya yaitu poundsterling hingga perdagangan siang ini. Sedangkan untuk mata uang dunia lainnya yang paling hancur adalah kurs Singapura atau dollar SGD. Nilai mata uang negara singa tersebut anjlok sekitar 0,9 persen oleh keputusan bank sentralnya melonggarkan kebijakan moneternya.
Lihat: Bank Sentral Singapura Tak Terduga Melonggarkan Kebijakan Moneter
Aussie dollar AS sebagai kurs komoditas sempat menguat ditengah pelemahan harga minyak mentah yang mendapat support dari rilis data pengangguran yang sangat mengesankan, namun beberapa saat kemudian nilai kurs turun lagi terhadap tekanan dollar AS.
Indeks dollar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap rival utamanya di pasar spot terkini sedang bergerak positif, setelah dibuka kuat di 94,80 kini indeks turun ke posisi 94,98. Perdagangan sebelumnya indeks dollar berhasil memangkas pelemahannya dalam 10 hari terakhir dengan penguatan harian
Untuk penggerak fundamental hari ini, khususnya pada sesi Amerika malam nanti pasar dapat mencermati perkembangan data khususnya pada sesi Amerika malam nanti pasar dapat mencermati perkembangan data CPI dan core CPI bulan Maret serta data unemployment claims mingguan. Dari data ini diperkirakan akan memberikan sentimen negatif bagi laju dollar.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang