Pada penutupan perdagangan bursa saham Korea Selatan Jumat (15/04), indeks Kospi ditutup turun tipis 1,22 poin, atau 0,06 persen, pada 2,014.71. Pelemahan indeks Kospi tertekan kekuatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Namun secara mingguan indeks Kospi masih mencatatkan hasil positif, naik 2,2%.
Lihat : Indeks Kospi 15 April Dibuka Negatif Tergerus Kekuatiran Pertumbuhan Tiongkok
Ekonomi Tiongkok tumbuh 6,7 persen secara tahunan pada kuartal pertama 2016, sedikit lebih lambat dari 6,8 persen kecepatan kuartal sebelumnya, demikian laporan rilis pada hari Jumat (15/04).
Hasil ini sejalan dengan ekspektasi pasar dan menyarankan bahwa kisaran target pemerintah untuk pertumbuhan 6,5-7 persen untuk tahun 2016 adalah sesuai selama pejabat terus menggunakan alat kebijakan mereka yang luas untuk menguatkan ekonomi. Untuk tahun 2015, pertumbuhan ekonomi 6,9 persen, laju paling lambat dalam 25 tahun.
Lihat : Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok Q1-2016 Melambat
Pelemahan indeks Kospi tertahan lebih jauh sehingga hanya turun tipis merespon rilis tingkat pengangguran Korea Selatan yang menurun.
Tingkat pengangguran Korea Selatan turun menjadi 4,3 persen pada Maret dari bulan sebelumnya 4,9 persen, dengan jumlah orang yang baru dipekerjakan rebound ke lebih dari 300.000 bulan lalu, demikian laporan pemerintah Korea Selatan pada Jumat (15/04).
Sedangkan tingkat pengangguran yang disesuaikan secara musiman juga turun menjadi 3,8 persen dari 4,1 persen pada periode bulanan.
Lihat : Tingkat Pengangguran Maret Korea Selatan Menurun
Pada akhir perdagangan saham sore ini, saham-saham kapital besar turun. Saham Samsung Electronics turun -0,08 persen. Saham produsen mobil top Hyundai Motor turun -0,66 persen. Saham perusahaan milik negara Korea Electric Power Corp turun -0,5 persen. Saham Amorepacific turun -0,75 persen. Saham perusahaan baja terkemuka POSCO turun 0,6 persen.
Sedangkan untuk indeks kospi berjangka terpantau naik 0,15 poin atau 0,06% pada 249.45, naik dari posisi penutupan sebelumnya pada 249.30.
Malam nanti akan dirilis data indikator ekonomi AS yaitu Produksi Industri dan Michigan Consumer Sentiment yang diindikasikan naik. Jika terealisir akan menguatkan bursa Wall Street.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya pada Senin mendatang, indeks Kospi berpotensi menguat terbatas jika bursa Wall Street terealisir menguat. Namun juga akan memperhatikan hasil pertemuan produsen minyak mentah pada hari minggu ini, yang jika hasilnya positif akan menguatkan harga minyak mentah dan menguatkan juga bursa Seoul. Indeks Kospi diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 246.68-243.65 dan kisaran Resistance 252.35-255.53.
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang