Mengakhiri perdagangan valas Singapura akhir pekan, dollar Singapura berhasil menguat kembali setelah perdagangan sebelumnya alami tekanan jual yang sangat kuat pasca pengumuman pelonggaran kebijakan moneter bank sentral Singapura kemarin. Penguatan kurs SGD hari ini menerima sentimen positif dari rilis data penjualan sektor ritelnya yang meningkat secara bulanan.
Kantor statistik nasional Singapura umumkan omset ritelnya yang sudah kontraksi sejak akhir tahun lalu berhasil naik signifikan pada bulan Februari lalu, naik dari -1,1% menjadi 1,7%. Namun secara tahunan, omset ritel negara singa tersebut turun dari 7,6% menjadi -3,2%.
Untuk pergerakannya terhadap kurs rupiah (idr) hari ini, dollar Singapura yang sejak awal perdagangan melemah bergerak semakin kuat hingga akhir perdagangan sore ini. Sentimen data omset ritel tersebut juga membuat kurs SGD taklukkan rupiah yang sebelumnya kalahkannya, meski rupiah sedang menguat terhadap dollar. Namun secara mingguan, kurs SGD terpukul kuat oleh rupiah setelah 4 pekan berturut sebelumnya menguat.
Lihat: Rupiah Jumat Siang Bertambah Kuat, Dollar AS Menyerah
Memantau kurs dolar Singapura pada pair USDSGD saat ini (09:00:11 GMT) bergerak kuat di kisaran 1.3592 setelah diawal perdagangan dibuka kuat pada level 1.3628. Pada perdagangan sebelumnya pair USDSGD menutup harian dengan bullish yang berakhir di 1.3630.
Mengukur kekuatan dolar Singapura terhadap Rupiah pada pair SGDIDR di pasar spot saat ini bergulir kuat di kisaran 9689.68 setelah perdagangan sebelumnya ditutup lemah 9,664.48. Dan untuk transaksi antar bank ditanah air hari ini berdasarkan kurs BI harga jual dollar Singapura lebih tinggi menjadi 9,717.98 dibandingkan dengan harga jual sebelumnya di harga 9,775.88.
Secara teknikal, analyst Vibiz Research Center melihat pergerakan pair USDSGD akhir perdagangan diperkirakan bearish, dan berdasarkan harga tinggi perdagangan sore ini di 1.3656 dan posisi rendah di 1.3583 pair ini berpotensi turun di kisaran 1.3570 malam nanti.
Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang