Dollar AS Sesi Asia 26 April Kehabisan Tenaga

493

Kekuatan dollar AS sebagai kurs utama global pada awal perdagangan sesi Asia Selasa (26/04) tawar kembali melanjutkan perdagangan sebelumnya yang habis dihajar oleh semua rival utamanya. Sikap skeptis pasar terhadap Fed untuk menaikkan suku bunganya dalam pertemuan pekan ini membuat pasar ambil untung setelah sebelumnya ditutup pada posisi tertinggi 2 pekan lebih.

Dalam perdagangan forex semalam, yen rebound dari tekanan jual yang sangat besar perdagangan akhir pekan. Melihat fundamentalnya yen dapat saja melemah, pasalnya BOJ diberitakan akan memberikan stimulus tambahan pada ekonomi Jepang dalan pertemuan bulanan hari Kamis besok.

Demikian dengan kurs komoditas, ditengah lemahnya pergerakan harga minyak mentah semalam oleh profit taking aussie dan kiwi dollar berhasil rebound dari pelemahan 3 hari berturut. Namun pagi ini harga minyak bangkit kembali dan kurs komoditas lanjutkan penguatannya.

Lihat: Harga Minyak Mentah Turun Tertekan Sentimen Bearish

Pagi ini terpantau dollar berusaha menguat secara teknikal terhadap semua rival utamanya meski masih berada di zona merah. Indeks dollar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap 6 rival utamanya  di pasar spot terkini masih bergerak negatif, sebelumnya  indeks dollar ditutup turun  0,5 persen ke posisi 94.76.

Untuk penggerak fundamental hari ini, ada beberapa data yang akan mempengaruhi pergerakan pasar forex seperti data durable goods order dan data CB Consumer Confidence. Kedua data ini menunjukkan data yang mixed nantinya.

 

 

Joel/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here