Pada penutupan perdagangan Rabu (27/04), indeks Hang Seng di Bursa Hongkong ditutup turun –45,67 poin, atau –0,21 persen, ke 21361.60. Pelemahan indeks Hang Seng terpicu defisit perdagangan dan kehati-hatian investor menjelang pertemuan The Fed.
Lihat : Indeks Hang Seng 27 April Mengikuti Kenaikan Bursa Shanghai Dan Minyak Mentah
Defisit perdagangan Hong Kong melebar 1,8 persen secara tahunan menjadi HKD 47.03 miliar pada bulan Maret 2016 karena ekspor turun lebih dari impor.
Hasil pelebaran defisit ini merupakan kesenjangan perdagangan tertinggi sejak Desember 2014. Demikian dilaporkan oleh Departemen Sensus dan Statistik Hong Kong, Selasa (26/04).
Lihat : Defisit Perdagangan Hong Kong Maret Melebar 15 Bulan
Pertemuan The Fed akan berlangsung Rabu-Kamis ini dan diperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunganya tetap. Memudarnya harapan kenaikan suku bunga bulan April ini memberikan keyakinan positif bagi investor.
Investor global berhati-hati membeli aset berisiko menjelang pertemuan kebijakan dua hari AS Federal Reserve mulai hari Selasa. Sedangkan Bank of Japan akan membuat pengumuman kebijakan pada hari Kamis.
Pada akhir perdagangan sore ini, saham-saham yang turun tertinggi adalah saham Want Want China Holdings Ltd yang turun -3,56%, saham BOC Hong Kong Holdings Ltd turun -3,05%, saham Hang Lung Properties Ltd turun -2,37%, saham Tingyi Cayman Islands Holding Corp turun -2,37%, saham Wharf Holdings Ltd/The turun -1,83%.
Sementara itu pergerakan indeks berjangka Hang Seng turun -61 poin atau -0,29% pada 21,330.00, naik dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 21,391.00.
Dinihari nanti akan dirilis suku bunga AS yang diindikasikan akan tetap. Hasil ini berpotensi melemahkan dollar AS dan meguatkan mata uang lainnya.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan indeks Hang Seng untuk perdagangan selanjutnya berpotensi menguat jika The Fed mempertahankan suku bunga AS tetap. Indeks Hang Seng diperkirakan akan bergerak di kisaran Support 20.826-20.329 dan kisaran Resistance 21.819-22.366.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
