Mengawali awal perdagangan saham di bursa Tiongkok Selasa (10/05), Indeks Shanghai dibuka negatif, saat ini terpantau turun -0,97 poin atau -0,03 persen pada 2831.14. Pelemahan indeks Shanghai terpicu hasil inflasi yang masih dibawah perkiraan analis dan target pemerintah Beijing dan pelemahan Yuan.
Lihat : Bursa Shanghai 9 Mei Berakhir Tertekan Pelemahan Perdagangan Dan Saham Komoditas
Harga konsumen Tiongkok naik 2,3 persen pada April dari periode yang sama tahun lalu, pada kecepatan yang sama seperti pada bulan Maret dan sedikit kurang dari pasar yang diharapkan, data menunjukkan pada Selasa (10/05)
Harga konsumen Tiongkok stabil, meskipun masih di bawah target kecepatan pemerintah, sementara deflasi pabrik menyusut lebih dari yang diharapkan.
Indeks harga konsumen naik 2,3 persen pada bulan April untuk bulan ketiga berturut-turut, Analis yang disurvei oleh Reuters memprediksi indeks harga konsumen (CPI) akan naik 2,4 persen.
Lihat : Inflasi Tiongkok Stabil, Tapi Masih Dibawah Target Pemerintah Beijing
The People`s Bank of China (PBOC), bank sentral negara itu, Selasa pagi menetapkan kurs tetap titik tengah yuan pada harga yang lebih rendah di 6,5233, 0,2 persen, 128 basis poin, lebih rendah dari hari Senin. Yuan offshore terus diperdagangkan melemah pekan ini setelah itu mengalami penurunan mingguan terbesar dalam enam minggu.
PBOC pekan lalu telah menetapkan ttitik tengah yuan melemah terhadap greenback dengan 0,95 persen untuk seluruh minggu, kemerosotan mingguan terbesar sejak devaluasi 2 persen pada Agustus 2015.
Pada awal perdagangan indeks Shanghai, perusahaan dengan banyak lini bisnis yang berbeda jatuh 0,63 persen. Saham pertanian turun 0,54 persen dan saham pertambangan turun 0,28 persen.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya indeks Shanghai diperkirakan berpotensi melemah terbatas dengan kekuatiran ekonomi Tiongkok. Indeks akan bergerak pada kisaran Support menembus level 2740-2631 dan jika harga menguat akan mencoba menembus level Resistance pada 2911-3013.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
