Mengawali awal perdagangan saham di bursa Tiongkok Rabu (11/05), Indeks Shanghai dibuka positif, terpantau bergerak sideways antara wilayah positif dan negatif, saat ini turun -3,63 poin atau -0,13 persen pada 2828.96. Kekuatiran ekonomi Tiongkok menjadi sentimen bearish investor, setelah data inflasi kemarin masih dibawah harapan pemerintah Beijing, sementara hari ini belum ada arahan untuk penguatan ekonomi Tiongkok.
Lihat : Bursa Shanghai 10 Mei Berakhir Naik Tipis Terbantu Kenaikan Harga Produsen
Harga konsumen Tiongkok naik 2,3 persen pada April dari periode yang sama tahun lalu, pada kecepatan yang sama seperti pada bulan Maret dan sedikit kurang dari pasar yang diharapkan, data menunjukkan pada Selasa (10/05)
Harga konsumen Tiongkok stabil, meskipun masih di bawah target kecepatan pemerintah, sementara deflasi pabrik menyusut lebih dari yang diharapkan.
Indeks harga konsumen naik 2,3 persen pada bulan April untuk bulan ketiga berturut-turut, Analis yang disurvei oleh Reuters memprediksi indeks harga konsumen (CPI) akan naik 2,4 persen.
Lihat : Inflasi Tiongkok Stabil, Tapi Masih Dibawah Target Pemerintah Beijing
The Economic Information Daily, yang dimiliki oleh Xinhua News Agency, mengatakan dalam sebuah artikel halaman depan bahwa “tim nasional” Tiongkok harus mengurangi kegiatannya di pasar saham kecuali volatilitas drastis terjadi, sebagai tindakan mereka “membeli rendah dan menjual tinggi” menciptakan konflik kepentingan terhadap investor ritel.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya indeks Shanghai diperkirakan berpotensi melemah terbatas dengan kekuatiran ekonomi Tiongkok. Indeks akan bergerak pada kisaran Support menembus level 2732-2639 dan jika harga menguat akan mencoba menembus level Resistance pada 2935-3044.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
