Lowongan pekerjaan AS meningkat pada bulan Maret untuk tingkat tertinggi dalam delapan bulan dan PHK terus menurun, menunjukkan pasar tenaga kerja masih cukup kuat meskipun terjadi perlambatan dalam kenaikan jumlah pekerjaan bulan April.
Lowongan pekerjaan, ukuran permintaan tenaga kerja, naik 149.000 ke musiman yang disesuaikan 5,8 juta, Departemen Tenaga Kerja mengatakan dalam laporan bulanan Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS). Hasil ini merupakan angka tertinggi sejak Juli.
Kenaikan tersebut mengangkat tingkat lowongan pekerjaan menjadi 3,9 persen, kembali menguji pasca-resesi tinggi, dari 3,8 persen pada Februari.
Hiring, turun 218.000 menjadi 5,3 juta pada Maret, menunjukkan pengusaha mungkin tidak menemukan pekerja berkualitas untuk posisi terbuka. Tingkat mempekerjakan merosot ke 3,7 persen dari 3,8 persen pada Februari.
Laporan JOLTS adalah salah satu metrik pasar kerja yang disebut Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen sebagai dashboard dan terus menunjukkan pengetatan pasar tenaga kerja.
Lihat : Optimisme Bisnis Kecil AS April Naik Pertama Kali Tahun 2016
Namun kekuatan pasar tenaga kerja saja tidak cukup untuk memacu The Fed untuk menaikkan suku bunga sebelum akhir tahun ini, mengingat pertumbuhan ekonomi yang lambat dan inflasi yang lemah. The Fed menaikkan suku bunga acuan pada bulan Desember untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade.
Rincian lain dari laporan JOLTS yang cukup optimis, juga menunjukkan bahwa perlambatan dalam mempekerjakan bulan lalu tidak mensinyalkan pendinginan di pasar tenaga kerja.
Pemerintah melaporkan Jumat lalu bahwa nonfarm payrolls meningkat 160.000 pada bulan April, kenaikan terkecil dalam tujuh bulan, setelah maju dengan 208.000 pekerjaan pada bulan Maret. pengangguran tidak berubah pada 5 persen pada April.
Laporan JOLTS juga menunjukkan penurunan lebih lanjut di PHK, sementara pada saat yang sama 2,98 juta orang Amerika keluar dari pekerjaan mereka secara sukarela pada bulan Maret, tanda kepercayaan di pasar tenaga kerja. Tingkat mengundurkan diri tidak berubah pada 2,1 persen.
Doni/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang
