Pada penutupan perdagangan bursa saham Tiongkok Jumat (13/05), indeks Shanghai berakhir turun -8,49 poin, atau -0,30 persen, ke 2827.37. Pelemahan indeks Shanghai dipicu kekuatiran ekonomi Tiongkok. Untuk minggu ini, indeks Shanghai kehilangan 3 persen, indeks jatuh untuk minggu keempat berturut-turut.
Lihat : Indeks Shanghai 12 Mei Dibuka Turun Terendah 2 Bulan
Kepercayaan investor telah dihidupkan kembali pada tanda-tanda perbaikan ekonomi di bulan Maret, namun keraguan kembali muncul dalam setelah artikel People’s Daily , Senin, menggambarkan tren ekonomi sebagai “berbentuk L”, menyiratkan sedikit kenaikan dalam pertumbuhan.
Artikel ini juga muncul untuk memberi tanda bahwa Beijing akan lebih berhati-hati tentang kebijakan moneter yang longgar, terutama penggunaan utang yang berlebihan, untuk merangsang pertumbuhan.
Pergeseran kebijakan ini jelas, jauh dari ekspansi kredit yang cepat terlihat di awal tahun, didukung oleh data yang menunjukkan pengeluaran fiskal Tiongkok naik 4,5 persen pada April dari tahun sebelumnya, melambat tajam dari lonjakan 20,1 persen pada Maret.
Investor akan mencaermati data pinjaman bank April yang akan dirilis , dan juga produksi industri, investasi dan data penjualan ritel pada hari Sabtu untuk memberi mereka petunjuk lebih lanjut tentang apakah kemerosotan ekonomi berkepanjangan di negara tersebut.
Bank-bank Tiongkok kemungkinan memberikan pinjaman yuan baru senilai 800 miliar yuan ($ 123.100.000.000) pada bulan April, turun dari 1,37 triliun yuan pada bulan sebelumnya, sedangkan pasokan uang naik 4,3 persen dari tahun sebelumnya, menurut perkiraan ekonom.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan pada perdagangan selanjutnya indeks Shanghai berpotensi sideways cenderung melemah dengan kekuatiran ekonomi Tiongkok. Indeks akan bergerak pada kisaran Support menembus level 2732-2623 dan jika harga menguat akan mencoba menembus level Resistance pada 2927-3036.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
