Ditengahperdagangan forex sesi Eropa Jumat sore (13/05) dollar AS kembali berjaya dan mencapai posisi tertinggi dua minggu terhadap semua rival-rivalnya. Dan jika sampai akhir perdagangan dollar tetap rally maka kurs utama global ini berhasil cetak penguatan dalam 2 minggu berturut. Sentimen yang mengangkat dollar hari ini dari pandangan pasar bahwa Federal Reserve masih berada di jalur untuk menaikkan suku bunga sebelum bank sentral utama lainnya.
Lihat: Sikap Fed Dukung Penguatan Dollar
Sore ini terpantau dollar hanya menyerah terhadap aset safe haven seperti yen dan juga logam mulia, yang dipicu oleh kekhawatiran pasar akan kondisi ekonomi global pasca laporan buruk kredit konsumen Tingkok yang anjlok cukup parah dari periode sebelumnya. Selain itu pasar juga melihat harga minyak mentah anjlok kembali cukup signifikan.
Lihat: Harga Minyak Mentah Kembali Terpukul
Terhadap rival utama lainnya seperti euro dan pound, keduanya terpukul oleh rilis data ekonomi sore ini yang kurang menggembirakan. Dari kawasan euro diberatkan oleh rilis data inflasi Jerman meskipun PDBnya menggembirakan, sedang dari Inggris rilis data ouput konstruksinya menunjukkan kontraksi berkelanjutan.
Untuk pergerakan selanjutnya, dollar AS sesi malam akan menerima sentimen positif kembali dari rilis data yang diperkirakan menunjukkan data yang menggembirakan seperti data retail sales, PPI dan data prelim sentimen konsumen oleh UoM. Indeks dolar yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama perdagangan sesi Eropa sore ini naik 0,2 persen setelah dibuka pada posisi 94,13 dan bergulir pada posisi 94,30.